Sambangi Pasar Kramat Jati, Rizal Ramli Soroti Mafia Pangan

Rizal Ramli tiba-tiba menyambangi Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 06 Agu 2018, 17:38 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2018, 17:38 WIB
Rizal Ramli. (Liputan6.com/Nanda Perdana)
Rizal Ramli. (Liputan6.com/Nanda Perdana)

Liputan6.com, Jakarta - Rizal Ramli tiba-tiba menyambangi Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu mendengarkan keluhan para pedagang yang merasa omzet penjualan terus menurun lantaran harga kebutuhan pokok masih tinggi.

Para pedagang daging ayam menyampaikan, memang ada penurunan harga dari Rp 35 ribu per ekor menjadi Rp 34 ribu. Hanya saja, hal tersebut dinilai tidak signifikan, sebab hanya selisih seribu rupiah.

Dengan harga tersebut, minat atau bahkan daya beli masyarakat juga turut terpengaruh. Para pedagang membandingkan dengan dua tahun lalu, harga daging ayam dengan harga Rp 30 ribu bisa ludes terjual 30 sampai 40 ekor dalam sehari.

Menurut Rizal Ramli, naiknya harga daging dan kebutuhan pokok lainnya banyak disebabkan oleh keberadaan mafia pangan. Harga kebutuhan pokok pun pada akhirnya tidak stabil.

"Saya menilai masih ada mafia atau kartel yang menguasai komoditas dan membuat harga naik turun," tutur Rizal di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).

Rizal menyebut bahwa untuk mengatasi itu, pemerintah perlu mengubah sistem kuota impor. Dengan membuka impor ke Indonesia, harga sejumlah jenis bahan pokok dapat distabilkan, menjaga omzet para pedagang, dan daya beli masyarakat.

"Beberapa kebutuhan seperti gula, bawang, dan daging importir kuota," pungkas Rizal Ramli.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya