Ketika Hujan di Musim Kemarau Bikin Ribuan Ikan Cisadane 'Mabuk'

Ribuan ikan penghuni sungai terluas di wilayah tersebut tiba-tiba muncul dan asyik berenang di permukaan sungai.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 03 Sep 2018, 11:21 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2018, 11:21 WIB
Seorang warga menunjukan ikan hasil pancingannya dari Sungai Cisadane, Senin (3/9/2018). Warga mengaku, awal hujan di akhir musim kemarau mempengaruhi ikan-ikan bermunculan berenang di permukaan sungai
Ribuan ikan penghuni sungai terluas di wilayah tersebut, tiba-tiba muncul dan asik berenang di permukaan sungai. (Liputan6.com/Pramita)

Liputan6.com, Tangerang - Hujan pertama di akhir musim kemarau ternyata membawa berkah bagi warga di sekitar Sungai Cisadane, Kota Tangerang. Pasalnya, ribuan ikan penghuni sungai terluas di wilayah tersebut tiba-tiba muncul dan asyik berenang di permukaan sungai.

Ratusan warga memanfaatkan momen tersebut dengan mancing massal di bantaran sungai tersebut. "Dari jam 09.00 pagi, lagi asyik nongkrong kan, tahu-tahu ikan kayak mujaer, tawes, patin, lele, pada berenang muncul di permukaan. Banyak banget," tutur Samsudin, salah seorang warga Kali Pasir, Kota Tangerang, Senin (3/9/2018).

Mendadak sontak ratusan warga langsung menghampiri bantaran sungai dengan membawa alat pancing masing-masing. Malah ada yang membawa jaring atau jala nelayan, sehingga orang yang akan menjala ikan harus berenang ke tepian sungai.

"Malah ada yang bawa senapan angin. Jadi, mancingnya ditembak, bising sih, curang," kata Samsudin seraya tertawa.

Waskito, salah seorang warga lainnya, menunjukkan ikan tangkapannya. Dia mendapat ikan mujair seberat 1,5 kilogram dan ikan patin 1 kilogram per ekornya. "Cuma diserok sama anak saya itu, langsung dapat," katanya seraya menunjukan hasil tangkapan.

 

Perkiraan

Ratusan warga di Kota Tangerang menyerbu bantaran Sungai CIsadane untuk memancing ikan mabok, Senin (3/9/2018).
Ribuan ikan penghuni sungai terluas di wilayah tersebut, tiba-tiba muncul dan asik berenang di permukaan sungai. (Liputan6.com/Pramita)

Menurutnya, hal tersebut biasa terjadi bilamana hujan deras atau dengan intensitas lama, pertama kali mengguyur pada akhir musim kemarau. Perkiraannya, sungai yang semula menyusut dan menyisahkan lumpur yang panas di dasar, akan naik ke atas dan membuat suhu air panas.

"Jadi, pada naik semua ikannya. Sudah biasa kaya gini pas awal-awal turun hujan, jadi kaya pada mabuk ikannya," tutur Waskito.

Hal ini dianggap rejeki untuk warga sekitar. Biasanya, kalau mancing bisa makan waktu berjam-jam baru dapat ikan. Tapi tidak hari ini, dengan mudahnya ikan ditangkap meski hanya mengandalkan serokan jaring.

Bahkan jika beruntung, warga akan mendapat ikan seberat 10 kilogram perekornya. "Biasanya jenis lele atau patin, mudah-mudahan nongol juga nih yang gedenya," ujarnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya