Panglima TNI Ajukan Rp 1,5 Triliun untuk Komando Operasi Khusus

Hadi menjelaskan, dana itu akan banyak digunakan Koopsus TNI dalam hal pembangunan infrastruktur. Serta memenuhi beberapa material khusus.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Sep 2018, 21:17 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2018, 21:17 WIB
Menhan dan Panglima TNI Raker Dengan Komisi I DPR
Menhan Ryamizad Ryacudu (kiri) dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengikuti raker dengan Komisi I DPR di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (5/9). Rapat membahas Pagu Anggaran RKA K/L Kemhan/TNI TA 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menghadiri Rapat Kerja (Raker) menbahas Rencana Kerja Anggaran (RKA) 2019. Dalam rapat itu ia mengajukan dana Rp 1,5 Triliun untuk Komando Operasi Khusus (Koopsus) TNI.

"Koopsus TNI itu Rp 1,5 triliun terdiri untuk pembangunan sarana dan prasarana, pemilihan material khusus, senjata dan perlengkapan lainnya," kata Hadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Hadi menjelaskan, dana itu akan banyak digunakan Koopsus TNI dalam hal pembangunan infrastruktur. Serta memenuhi beberapa material khusus.

Secara keseluruhan, lajut Hadi, TNI mengajukan anggaran kerja sebesar Rp 106 triliun. Anggaran itu bisa saja naik menjadi Rp 107 triliun.

"Pagu anggaran yang sudah disetujui 106 koma sekian kemudian kita minta tambahan 107 koma sekian gitu," ujarnya.

Kata Hadi Tjahjanto, anggaran itu nantinya akan digunakan untuk pembangunan organisasi baru di wilayah timur seperti Sulawesi Selatan dan Papua. Serta akan digunakan juga untuk pembangunan saran dan prasarana keperluan organisasi baru tersebut.

"Gedung aja belum punya, perumahan prajurit juga belum punya. Kemudian dermaga belum punya harus kita ajukan termasuk adalah Koopsus TNI," ujar Hadi Tjahjanto.

 

Reporter: Sania Mashabi

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya