Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta elite politik menahan diri untuk tidak kampanye sebelum waktunya. Hal ini menanggapi sikap Ketua MPR Zulkifli Hasan yang mengenalkan Sandiaga Uno sebagai calon wapres di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Rabu kemarin.
"Para elite diharapkan menjadi juru damai politik, tidak malah menciptakan pernyataan-pernyataan yang berpotensi mengobarkan konflik sosial," ujar Komisioner KPU Wahyu Setiawan saat dikonfirmasi, Kamis (30/8/2018).
Menurut dia, pernyataan Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR akan mempengaruhi kondisi politik dan masyarakat. Dia berharap elite politik menjadi juru damai politik yang mengedukasi
Advertisement
"Kita menghargai ekspresi politik masyarakat. Tetapi elite politik semestinya memahami saat ini belum saatnya berkampanye. Apalagi apabila Beliau berbicara sebagai Ketua MPR tentu akan berdampak secara politik," jelas Wahyu.
Sebelumnya, ribuan mahasiswa UMJ meneriakkan 'ganti presiden', setelah dipandu oleh pertanyaan Zulkifli Hasan yang saat itu didaulat sebagai narasumber dalam UKM Expo UMJ 2018.
"Pilpres itu kan sederhana. Ganti presiden atau lanjutkan dua kali, betul enggak?" kata Zulhas.
Sontak pertanyaan Zulhas itu disambut teriakan 'ganti presiden' oleh ribuan mahasiswa UMJ.
"Ganti, ganti presiden," teriak ribuan mahasiswa baru UMJ yang hadir.
Namun, Zulkifli Hasan menegaskan, pertanyaan itu bukan kampanye politik. "Saya cuma nanya loh, enggak kampanye saya," kata Ketum PAN yang mendukung kubu oposisi Prabowo-Sandiaga itu.
Â
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Saksikan video pilihan di bawah ini: