Kematian Suporter dan Duka Kita

Kematian suporter Persija, Haringga Sirila, mengejutkan dan menimbulkan dukacita banyak kalangan di Tanah Air.

oleh Anri Syaiful diperbarui 25 Sep 2018, 09:10 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2018, 09:10 WIB
Banner Ajal Suporter Duka Kita
Banner Ajal Suporter Duka Kita. (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com, Jakarta - Kematian suporter Persija, Haringga Sirila, menghentak perhatian berbagai kalangan di Tanah Air. Haringga menjadi korban perseteruan buta antara kelompok pendukung Persija Jakarta dan Persib Bandung.

Ironisnya, anggota The Jakmania yang berusia 23 tahun itu menjadi korban pengeroyokan suporter di luar area Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu, 23 September 2018, sekitar pukul 13.00 WIB. Padahal, laga dua kesebelasan itu mulai berlangsung pada pukul 15.30 WIB.

Kematian suporter Persija itu menambah deret panjang korban akibat perseteruan antara The Jakmania dan Bobotoh atau penggemar kesebelasan Persib. Sekaligus menambah angka kematian pendukung klub sepak bola di Indonesia.

Angka kematian suporter sepak bola di Indonesia terus meningkat dalam dua dekade terakhir. Menimbulkan duka mendalam sekaligus harapan agar tidak terulang lagi. Simak Infografis berikut ini:

 

Infografis Ajal Suporter Duka Kita
Infografis Ajal Suporter Duka Kita. (Liputan6.com/Triyasni)

Unggahan Terakhir Menyayat Hati

Mengintip Unggahan Terakhir Suporter Persija Sebelum Tewas
(khepen162/instagram.com)

Ternyata, sebelum meninggal, Haringga Sirila sempat mengunggah instastories di akun Instagramnya, @khepen162. Status itu, diunggahnya sebelum berangkat ke Bandung, Jawa Barat.

"Hidup telah mengajari saya jangan pernah mengharapkan apa pun pada siapa pun. -- aesteutice."

Anggota Jakmania itu juga membagikan unggahan saat dalam perjalanan ke Bandung untuk mendukung tim kesayangannya, Persija, yang akan bertanding dengan Persib Bandung.

 

Firasat Sang Bunda

Cium Tangan Haringga Sirila Kepada Ibunda Sebelum Meninggal
Suasana pemakaman suporter Persija yang tewas dikeroyok oleh oknum suporter Persib di kawasan GBLK Bandung akhir pekan lalu. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Mirah (55) masih tidak menyangka sang anak, Haringga Sirila pergi meninggalkannya untuk selamanya. Ia menyebut, saat pamit, pria berusia 23 tahun itu mengaku ingin berkunjung ke rumah rekan, bukan menonton Persija lawan Persib di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung.

"Bilangnya ke rumah teman tidak bilang mau nonton bola di Bandung dan biasanya pakai selendang," ujar Mira kepada Liputan6.com, di tengah suasana duka di kampung halamannya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin, 24 September 2018.

"Dia kan biasanya kalau nonton bola ke Solo atau Jogja dan tidak pernah begini diam-diam nonton," ucap Sang Bunda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya