Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga pukul 16.00 WIB terdata ada sebanyak 16 ribu lebih pengungsi korban gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah.
"Ada 16.732 pengungsi di 24 titik. Di Palu ada 24 titik. Harus kita penuhi kebutuhan dasar. Belum semua menerima bantuan. Semua terbatas dan kita fokus mencari korban," tutur Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).
Menurut Sutopo, ada 13 kecamatan di Donggala yang paling banyak menerima intensitas gempa 6 sampai 7 MMI. Sementara di Palu ada tujuh kecamatan yang menerima guncangan dengan skala yang sama.
Advertisement
"Donggala masih belum mendapat informasi apa pun. Komunikasi masih lumpuh," jelas dia.
Sementara untuk bantuan, sudah memungkinkan dikirim via udara menggunakan pesawat Hercules milik TNI dengan kapasitas 6 sampai 8 ton. Selain itu, bantuan melalui jalur darat dan laut pun diusahakan dapat sampai secepatnya.
Mengenai apakah ada warga asing yang menjadi korban gempa, pihaknya masih melakukan identifikasi.
"Masih dalam identifikasi apakah ada orang asing atau tidak kami belum dapat laporan," Sutopo menandaskan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
384 Orang Meninggal
Korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah kini mencapai 384 jiwa. Mereka tersebar di RS Wirabuana Palu sebanyak 10 orang, RS Masjid Raya sebanyak 50 orang, RS Bhayangkara sebanyak 161 orang.
Kemudian, di Desa Pantoloan Induk sebanyak 20 orang, Desa Kayumalue Pajeko sebanyak 2 orang dan RS Undala Mamboro Palu sebanyak 141 orang.
"Ini hanya tercatat di kota Palu," kata Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Sabtu (29/9/2018).
Advertisement