Sepekan Usai Gempa dan Tsunami, Aktivitas di Palu Mulai Menggeliat

Sepekan usai diguncang gempa dan tsunami, aktivitas masyarakat di Palu mulai menggeliat, termasuk di kantor-kantor pemerintahan.

oleh Sunariyah diperbarui 05 Okt 2018, 17:08 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2018, 17:08 WIB

Liputan6SCTV, Palu - Satu pekan usai gempa dan tsunami yang mengguncang Palu, aktivitas masyarakat di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah itu mulai menggeliat. Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu mulai melayani penumpang umum, meski hanya melayani penerbangan di sekitar Pulau Sulawesi. Petugas bandara melayani check in penumpang secara manual atau darurat.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Jumat (5/10/2018), di sisi bandara yang lain, pesawat militer Singapura membantu penyaluran bantuan bagi korban gempa dan tsunami di Palu dan sekitarnya. Relawan, personel Palang Merah Indonesia (PMI), dan tentara, bekerja sama mendistribusikan bantuan menggunakan truk-truk militer.

Sementara itu, pantauan udara di sekitar pesisir Kota Palu, wilayah yang paling terdampak gempa dan tsunami memperlihatkan kondisi pesisir Palu sepekan usai bencana menghantam. Kapal yang teronggok ke daratan masih belum bergeser.

Namun, dermaga di Pelabuhan Pantoloan yang secara fisik belum normal, sudah melayani penyaluran bantuan. Ada proses bongkar muat bantuan dari sebuah kapal militer.

Pada bagian lain di pesisir Teluk Talise, Palu, puing-puing bangunan sisa hantaman gempa dan tsunami belum sepenuhnya ditangani. Namun jalan raya sudah bisa dilalui kendaraan bermotor. Dari bibir pantai, bisa diperkirakan gelombang tsunami meluluh lantakkan bangunan di radius 100-200 meter.

Di sisi lain, meski lumpuh selama sepekan, pada Jumat (5/10/2018) siang, aktivitas kantor-kantor pemerintahan mulai berjalan, seperti di Sekreteriat Provinsi Sulawesi Tengah. Sejumlah PNS merapikan ruangan yang sempat berantakan akibat guncangan gempa pekan lalu. Sejumlah warung makan juga sudah mulai melayani pembeli. (Galuh Garmabrata)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya