Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 82 penumpang pesawat Lion Air yang jatuh di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat telah teridentifikasi. Wakil Kepala RS Kepolisian Indonesia dr Soekanto, Komisaris Besar Polisi dr Hariyanto mengatakan dari jumlah itu, 62 di antaranya berjenis kelamin laki-laki, 20 sisanya perempuan.
Pada Senin sore 12 November 2018, hasil sidang rekonsiliasi dari berbagai divisi di RS Kepolisian Indonesia dr Soekanto di Kramatjati itu telah mengidentifikasi tiga penumpang Lion Air dari tiga kantong jenazah berbeda.
Seperti dilansir Antara, tiga jenazah itu, di antaranya Shandy Johan Ramadhan (27), Deryl Fida Febrianto (22), dan Firmansyah Akbar (42). Ketiga penumpang itu berjenis kelamin laki-laki, dan teridentifikasi melalui hasil pemeriksaan DNA.
Advertisement
Jumlah penumpang yang teridentifikasi Senin sore terbilang lebih sedikit dibanding hari sebelumnya, mengingat proses pemeriksaan dan pencocokan membutuhkan waktu panjang.
Hariyanto menjelaskan, tim Identifikasi Korban Bencana Kepolisian Indonesia membutuhkan data profil DNA yang lengkap untuk mengidentifikasi penumpang Lion Air. Jika hasil profil DNA tidak lengkap, maka tim pemeriksa akan mengulang proses identifikasi yang berlangsung 4-8 hari.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pesawat Membawa 189 Orang
Â
Di samping pemeriksaan DNA, tim Identifikasi Korban Bencana RS Kepolisian Indonesia dr Soekanto juga memeriksa sidik jari dan tanda medis.
"Semua pemeriksaan dilakukan secara serempak, hasilnya dicocokkan dalam sidang rekonsiliasi," kata Hariyanto, di rumah sakit itu, Senin.
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 jatuh di Tanjung Karawang setelah dilaporkan hilang kontak pada sekitar pukul 06.33 WIB, Senin 29 Oktober 2019. Pesawat tersebut membawa 189 orang, termasuk penumpang dan kru pesawat.
Penumpang itu terdiri dari 178 orang dewasa, 1 anak-anak, dan 2 bayi (infant). Untuk kru pesawat terdiri dari 2 kokpit kru dan 6 orang awak kabin.
Advertisement