Rumahkan hingga 8.000 Pekerja Gara-Gara Sepi Penumpang
Industri penerbangan tengah babak belur dihantam pandemi Covid-19. Hal ini dirasakan hampir seluruh maskapai termasuk Lion Air Group. Imbasnya, maskapai di bawah grup tersebut terpaksa merumahkan para pekerjanya.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, dalam tindakan proaktif berdasarkan mitigasi guna menjaga kontinuitas perusahaan, Lion Air Group tetap beroperasi secara bertahap, rata-rata mengoperasikan 10-15 persen dari kapasitas normal sebelumnya (sebelum pandemi Covid-19) yakni rerata 1.400 penerbangan per hari.
Kondisi pendapatan sangat minimal, masih mempunyai komitmen finansial yang harus dipenuhi, terjadi pembatasan perjalanan dan pengurangan frekuensi sementara operasional pada rute-rute penerbangan tertentu serta biaya-biaya harus ditanggung masih cukup besar, Lion Air Group sedang menjalankan pemetaan agar lebih fokus penguatan di seluruh lini bisnis yang berdampak secara keseluruhan.
"Skema pemulihan (recovery and reorientation) ditempuh guna menjaga keberlangsungan usaha dan menjadikan bisnis berada pada sektor yang tepat. Kondisi pasar dan jumlah penumpang yang mengalami penurunan, sehingga mengakibatkan jumlah frekuensi terbang (produksi layanan penerbangan) faktanya juga menurun," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (31/7/2021).
Atas kondisi tersebut, menyebabkan jumlah produksi pekerjaan dengan sumber daya manusia tidak sesuai secara perhitungan (tidak sebanding/ tidak berimbang).
Oleh karena itu, dalam jangka waktu yang diperlukan, Lion Air Group mengumumkan pengurangan tenaga kerja dengan merumahkan karyawan (status tidak Pemutusan Hubungan Kerja/ PHK) menurut beban kerja (load) di unit masing-masing yaitu kurang lebih prosentase 25 persen-35 persen karyawan dari 23.000 karyawan. Itu artinya, jika dihitung pekerja yang dirumahkan berkisar antara 5.750-8.050 orang.
Selama mereka (karyawan) yang berstatus dirumahkan, Lion Air Group akan berusaha membantu memberikan dukungan biaya hidup sesuai kemampuan perusahaan. Selama dirumahkan akan diadakan pelatihan secara virtual (online) sesuai dengan bagian (unit) masing-masing. Keputusan ini berlaku sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Luncurkan Layanan Premium untuk Perjalanan Umrah dan Religi Muslim
Selasa (15/12/2020), Lion Air (kode penerbangan JT) meresmikan penerbangan pertama umrah periode 1442 hijriah atau 2020-2021 dengan rute Surabaya melalui Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB) tujuan Jeddah melalui Bandar Udara Internasional King Abdulaziz, Arab Saudi (JED).
Seluruh pelaksanaan operasional penerbangan dan persyaratan bagi awak pesawat serta tamu jamaah dijalankan sebagaimana pedoman protokol kesehatan.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, mereka juga meluncurkan layanan terbaru “Premium Service” pada penerbangan jarak jauh (long haul) dengan memfasilitasi para tamu (jamaah umrah) sebagai jamaah pertama dengan terbang nyaman menggunakan pesawat berbadan lebar (wide body) Airbus 330-300CEO.
"Kami menawarkan layanan mencakup bagasi, makanan di dalam pesawat (inflight meals) tersedia dalam kelas bisnis dan ekonomi, hiburan selama perjalanan (inflight entertainment), musik religi, audio video pada setiap kursi," terang Danang Mandala Prihantoro. Corporate Communications Strategic of Lion Air.
Mereka juga sudah mempersiapkan awak kabin untuk membantu kemudahan komunikasi dari bahasa. Pengoperasian Airbus 330-300CEO dinilai tepat, menjadi bagian pendukung model bisnis dan mencerminkan usaha mereka dalam memperluas jaringan dengan tata letak kursi lorong ganda (double aisle) terdiri dari 18 kelas bisnis dan 374 kelas ekonomi.
"Pelaksanaan umrah menawarkan program 10 hari, guna memenuhi kebutuhan perjalanan ibadah bagi setiap jamaah yang berasal dari Jawa Timur dan sekitarnya. Lion Air memproyeksikan, permintaan untuk pasar ini akan terus meningkat," lanjut Danang.
Dalam pelaksanaan umrah ini, Lion Air bekerjasama bersama Dream Tour sebagai mitra perjalanan (tour and travel) dalam General Sales Agent (GSA).
Resmikan Penerbangan Umrah Rute Surabaya-Jeddah
Maskapai Penerbangan Lion Air meresmikan penerbangan pertama umrah periode 1442 hijriah atau 2020-2021 dengan rute Surabaya melalui Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB). Penerbangan ini bertujuan ke Jeddah melalui Bandar Udara Internasional King Abdulaziz, Arab Saudi (JED).
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan pelaksanaan operasional penerbangan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Seluruh pelaksanaan operasional penerbangan dan persyaratan bagi awak pesawat serta tamu jamaah dijalankan sebagaimana pedoman protokol kesehatan," kata Danang dalam siaran persnya, Jakarta, Selasa (15/12).
Dalam kesempatan yang sama, Lion Air Juga meluncurkan layanan Premium Service pada penerbangan jarak jauh (long haul). Layanan ini memfasilitasi jamaah umroh sebagai jamaah pertama dengan menggunakan pesawat berbadan lebar (wide body) Airbus 330-300CEO.
Adapun layanan yang tersebut mencakup bagasi, makanan di dalam pesawat (inflight meals) yang tersedia dalam kelas bisnis dan ekonomi. Hiburan selama perjalanan (inflight entertainment), musik religi, audio video pada setiap kursi.
"Untuk kenyamanan tamu dari masing-masing kota asal, Lion Air telah mempersiapkan awak kabin guna membantu kemudahan komunikasi dari bahasa," kata Danang.
Pengoperasian Airbus 330-300 CEO dinilai tepat sebagai bagian pendukung model bisnis dan mencerminkan kesungguhan dalam memperluas jaringan. Tata letak kursi lorong ganda (double aisle) terdiri dari 18 kelas bisnis dan 374 kelas ekonomi.
"Lion Air dapat meningkatkan jaringan bisnis penerbangan berkonsep premium services airlines termasuk memperkuat jaringan di segmen jarak jauh," kata Danang.
Danang menambahkan seluruh armada dilengkapi High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter atau penyaringan partikel yang kuat. HEPA filter bekerja efektif dengan tingkat 99,9 persen menghilangkan partikel seperti virus, bakteri dan jamur sebelum udara kembali didistribusikan (sirkulasi) ke kabin.
Peningkatan kegiatan kebersihan dan sterilisasi pesawat udara Lion Air secara berkala dengan metode Aircraft Exterior and Interior Cleaning (AEIC). Metode ini dijalankan di pusat perawatan pesawat Batam Aero Technic (BAT) dan di berbagai basis bandar udara (base station) dimana pesawat Lion Air berada.
Berita Terbaru
Atasi Sembelit dengan Mudah, 4 Olahraga Ini Bisa Bantu Lancarkan Pencernaan
Lenovo Legion 5i 15IRX9 Meluncur: Cek Harga dan Spesifikasinya
OJK Cabut Izin Usaha BPR Arfak Indonesia di Manokwari Papua Barat
Bentrokan Warga dengan Pekerja Proyek di Tanah Abang Jakpus, 1 Orang Tewas
Apa Penyebab Pembuluh Darah di Otak Bisa Pecah?
Peluang Kecil, Manchester United Tetap Ngotot Dekati Victor Osimhen
Kata Tanya untuk Menanyakan Benda Adalah? Simak Panduan Lengkap Penggunaan Kata Tanya dalam Bahasa Indonesia
Aksi Kejar-kejaran Polisi Tangkap Maling Warung Sembako di Banten
Cipung Dapat Kado Sailing Trip ke Labuan Bajo dari Teman Sekolahnya, Nagita Slavina Girang
Sepeninggal Chris Cornell, Soundgarden Reuni Lagi Gandeng Duff McKagan Bassist Guns N' Roses sebagai Vokalis
Mengenal Ciri Sinusitis: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Laga Lawan Filipina Jadi Penentu Nasib Skuad Garuda ke Babak Semifinal