KNKT Sebut Lion Air PK-LPQ Sudah Rusak Sejak Penerbangan Denpasar-Jakarta

Pilot memberikan sinyal "PAN PAN" karena mengalami kegagalan instrumen kepada petugas pemanduan lalu lintas penerbangan Denpasar dan meminta untuk melanjutkan arah terbang searah dengan landasan pacu.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Nov 2018, 13:22 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2018, 13:22 WIB
Pesawat Lion Air
Ilustrasi Pesawat Lion Air (ROSLAN RAHMAN / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan pesawat Lion Air PK-LPQ sudah tak layak terbang saat menempuh perjalanan dari Denpasar - Jakarta pada 28 Oktober 2018.

Lalu, pesawat itu berhasil selamat sampai Jakarta. Ketika melakukan pemeriksaan pre-flight, pilot berdiskusi dengan teknisi terkait tindakan perawatan pesawat udara yang telah dilakukan termasuk adanya informasi bahwa sensor Angle of Attack (AoA) yang diganti dan telah diuji.

Kemudian pesawat berangkat pada malam hari pukul 1420 UTC (22.20 WITA), Digital Flight Data Recorder (DFDR) mencatat adanya stick shaker yang aktif pada sesaat sebelum lepas landas (rotation) dan berlangsung selama penerbangan.

Namun, ketika pesawat berada di ketinggian sekitar 400 feet, pilot menyadari adanya warning IAS DISAGREE pada Primary Flight Display (PFD). Kemudian pilot mengalihkan kendali pesawat udara kepada kopilot serta membandingkan penunjukan pada PFD dengan instrument standby dan menentukan bahwa PFD kiri yang bermasalah.

Saat itu pilot mengetahui bahwa pesawat mengalami trimming aircraft nose down (AND) secara otomatis. Pilot kemudian menambah tombol STAB TRIM ke CUT OUT. Kopilot melanjutkan penerbangan Lion Air dengan trim manual dan tanpa auto-pilot sampai dengan mendarat.

Kemudian, pilot memberikan sinyal "PAN PAN" karena mengalami kegagalan instrumen kepada petugas pemanduan lalu lintas penerbangan Denpasar dan meminta untuk melanjutkan arah terbang searah dengan landasan pacu.

Pilot kemudian melaksanakan tiga Non-Normal Checklist dan tidak satupun dari ketiga prosedur dimaksud memuat instruksi untuk melakukan pendaratan di bandar udara terdekat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pesawat Mendarat di Jakarta

Pesawat mendarat di Jakarta pada pukul 1556 UTC (22.56 WIB) atau setelah terbang selama 1 jam 36 menit. Setelah pesawat udara parkir, pilot melaporkan permasalahan pesawat udara kepada teknisi dan menulis IAS dan ALT Disagree dan menyalanya lampu FEEL DIFF PRESS (feel differential pressure) di Aircraft Flight and Maintenance Logbook (AFML).

Setelah itu, teknisi melakukan pembersihan Air Data Module (ADM) pilot dan static port kiri untuk memperbaiki IAS dan ALT disagree disertai dengan tes operasional di darat dengan hasil tidak ada masalah. Kemudian Teknisi melakukan pembersihan sambungan kelistrikan pada Elevator Feel Computer disertai dengan tes operasional dengan hasil baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya