14 Orang Luka Akibat Gempa Lombok Magnitudo 5,7

Sebanyak 10 orang luka ringan dan sedang di Kabupaten Lombok Barat. Sementara 4 orang di luka sedang di Lombok Utara.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 06 Des 2018, 21:39 WIB
Diterbitkan 06 Des 2018, 21:39 WIB
Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi Magnitudo 5,7 mengguncang Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (6/12/2018) pagi ini. Gempa terjadi pada pukul 08.02 WIB. Akibat gempa itu, 14 orang mengalami luka-luka.

Sebanyak 10 orang luka ringan dan sedang di Kabupaten Lombok Barat. Sementara 4 orang di luka sedang di Lombok Utara. Tak ada kerugian materil di Lombok Barat, Kota Mataram, Lombok Tenngah, Lombok Timur, Sumbawa dan Sumbawa Barat akibat gempa tersebut.

"Secara umum kondisi masih kondusif, aktivitas warga masih normal," tulis Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Kamis (6/12/2018).

Sementara saat ini hujan dengan intesitas sedang mengguyur Pulau Lombok. Hingga saat ini BPBD provinsi NTB dan BPBD kab/kota di Provinsi NTB masih melakukan pemantauan mengenai dampak yang terjadi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Penyebab

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan, gempa tidak berpotensi tsunami.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami. Dan hingga pukul 08.11 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," ujar Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (6/12/2018).

Rahmat mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan, episenter atau (pusat) gempa bumi terletak pada koordinat 8,5 LS dan 116,06 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 10 km arah barat laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 10 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya maka gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust)," ucap Rahmat.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya