Kemenpora Pastikan Pendampingan Hukum Pejabat Terjerat OTT KPK

Gatot mengaku kecewa dengan kejadian operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap pegawai Kemenpora.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 19 Des 2018, 12:06 WIB
Diterbitkan 19 Des 2018, 12:06 WIB
Bersama Sesmenpora, Luis Milla Bicara Tantangan dan Peluang Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018
Sesmenpora, Gatot S Dewabroto (kiri) bersama Pelatih Luis Milla saat berbicara terkait tantangan dan peluang Timnas Indonesia U-23 pada Asian Games 2018 di halaman Kemenpora, Jakarta, Minggu (24/6). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot Sulistiantoro Dewa Broto memastikan, akan memberikan pendampingan hukum terhadap pejabat Kemenpora yang tertangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Dari Kemenpora pasti ada pendampingan hukum. Karena mereka tetap saja pegawai Kemenpora," ujar Gatot di kantornya, Rabu (19/12/2018).

Gatot mengaku kecewa dengan kejadian operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap pegawai Kemenpora. Sebab, Kemenpora kerap mengingatkan kepada para pegawai untuk bekerja sesuai dengan ketentuan yang ada.

"Kami tentu bersedih. Saya dan Pak Menteri sudah mengingatkan agar hati-hati dan kerja sesuai ketentuan, tapi masih saja ada kejadian seperti ini," kata dia.

Salah satu yang ditangkap KPK adalah Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Mulyana. Menurut Gatot, posisi Mulyana kini merupakan jabatan yang pernah dia duduki beberapa waktu lalu.

"Dia menggantikan saya. Sebelumnya saya Deputi IV. Dia jadi deputi definitif. Jadi saya tinggalkan Februari 2017. Setahun dia jadi Deputi IV. Soal track record bukan kapasitas saya," kata Gatot.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Amankan 9 Orang

Sebelumnya KPK melakukan operasi senyap terhadap pejabat Kemenpora dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Sembilan orang diamankan termasuk uang Rp 300 juta dan kartu ATM. Penangkapan diduga berkaitan dengan dana hibah Kemenpora ke KONI.

"Sejauh ini ada 9 orang yang kami amankan," ujar Agus kepada Liputan6.com, Selasa 18 Desember.

Agus mengatakan, kesembilan orang tersebut kini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Gedung KPK.

"Pihak yang dibawa tersebut dari unsur Kemenpora dan KONI, baik pejabat setingkat Deputi di Kemenpora, PPK, ataupun pengurus KONI," kata Agus.

Agus mengatakan, penangkapan terhadap kesembilan orang tersebut dikarenakan tim lembaga antirasuah menemukan adanya transaksi (kickback) terkait dengan pencairan dana hibah dari Kemenpora ke KONI.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya