65 Korban Meninggal Tsunami Selat Sunda di Carita Teridentifikasi

Seluruh korban jiwa di Kecamatan Carita akan diidentifikasi awal di Puskesmas Carita.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 23 Des 2018, 21:19 WIB
Diterbitkan 23 Des 2018, 21:19 WIB
Puluhan Jenazah Tsunami Anyer Ditampung di Puskesmas Carita
Puluhan jenazah korban gelombang Tsunami Anyer berhasil dievakuasi Tim SAR di Puskesmas Carita, Banten, Minggu (23/12). Tim SAR masih melakukan pencarian jenazah yang sebagian besar berasal dari Pantai Carita. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Pandeglang - Hingga Minggu sore, setidaknya ada 66 kantong jenazah korban tsunami Selat Sunda yang berada di Puskesmas Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten.

"Satu belum (terindentifikasi), yang 65 sudah semua (terindentifikasi). (Korban) Dari luar sih banyak, dari Tangerang, Bogor, Jakarta, wisatawan," kata dokter Ratno, tenaga medis dari Dokes Polda Banten, saat ditemui di Puskesmas Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018).

Korban meninggal banyak ditemukan di penginapan Mutiara Cottage, Lagondi dan Stephani Hotel. Tiga lokasi penginapan itu diketahui rusak parah terkena terjangan tsunami pada Sabtu malam kemarin, 22 Desember 2018.

Seluruh korban jiwa di Kecamatan Carita akan diidentifikasi awal di Puskesmas Carita. Kemudian dibawa ke RSUD Berkah Pandeglang. Jika belum juga diambil keluarga, maka akan disimpan di RSUD Serang.

"Karena disana (RSUD Serang) ada kulkas (tempat pengawetan jenazah). Mereka di sana (RSUD Berkah Pandeglang) enggak ada kulkas. Korban yang udah ada mengakui, dibawa langsung," ujar Retno.

Sementara itu, petugas medis dan relawan membutuhkan lebih banyak mobil jenazah untuk membawa korban ke rumah sakit.

"Ini kan sebenarnya langsung diidentifikasi semua, kendalanya itu kurang mobil jenazah," pungkas Retno.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Korban Meninggal Bertambah

Jumlah korban dan kerusakan akibat tsunami yang menerjang wilayah pantai di Selat Sunda terus bertambah. Data sementara yang dihimpun posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Minggu (23/12/2018) pukul 16.00 WIB, tercatat 222 orang meninggal dunia.

"222 Orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Sutopo menyampaikan, kerusakan material akibat tsunami meliputi 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak.

Dia menjelaskan, tidak ada korban tsunami yang merupakan warga negara asing. Semua warga Indonesia. Korban dan kerusakan ini meliputi di 4 kabupaten terdampak yaitu di Kabupaten Pandeglang, Serang, Lampung Selatan dan Tanggamus.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya