Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy membuka Dzikir Nasional Republik di Masjid At-Tin, Jakarta Timur.
Acara dihelat menyongsong tahun baru 2019 ini, dimaknai Muhadjir sebagai sesuatu yang baik dalam menutup dan mengawali tahun yang baik.
"Tahun 2018 ini sudah baik dan kita harus maknai lagi 2019 lebih baik lagi," kata Muhadjir di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Senin (31/12/2018).
Advertisement
Muhadjir mengatakan, zikir memiliki arti mengingat dalam bahasa Arab. Kata zikir kemudian lebih dimaknai dalam agama Islam sebagai zikrillah, atau dalam arti mengingat kepada Allah, sang pencipta.
"Zikir bisa dengan bentuk merapal kalimat Allah lalu juga bisa dengan hati yang sebetulnya untuk kita dianjurkan terus berpikir mengingat kepada-Nya," kata dia.
Muhadjir berharap, kegiatan zikir nasional menjelang malam pergantian tahun, bisa terus dilakukan. Selain sebagai pilihan atau alternatif acara selain ke tempat hiburan, kegiatan keagaaman seperti ini dinilainya baik untuk menjadi pribadi yang lebih positif.
"Karena zikir bisa punya makna yang luas termasuk mensyukuri nikmat Allah, juga waspada untuk tidak melakukan hal dilarang-Nya," tandas Muhadjir.
Diketahui, acara ini dihelat oleh Republika secara berkala setiap tahunnya Parade tausiyah dan dzikir nasional menjadi puncak acara yang mengusung tema "Menebar Kebaikan dan Menguatkan Kepedulian".
Saksikan video pilihan di bawah ini: