Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya masih menyelidiki penyebab tewasnya Bripka Matheus. Sampai saat ini, polisi belum dapat memastikan penyebab kematiannya Matheus apakah bunuh diri atau dibunuh.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pihaknya menemukan pesan permintaan maaf di ponsel milik Matheus. Pesan itu ditujukan pada rekannya yang juga merupakan anggota polisi.
"Iya betul, permintaan maaf ditujukan ke rekannya," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (3/1/2018).
Advertisement
Namun, saat ditanya apakah Matheus juga mengirimkan pesan yang sama kepada keluarganya, Argo belum bisa memastikannya.
Pihak keluarga Matheus hingga kini masih diselimuti rasa duka, sehingga belum dapat dimintai keterangan lebih lanjut.
"Makanya kita ini kan masih didalami kembali, karena dari pihak keluarga belum dimintai keterangan," ujarnya.
Argo menyebut, rekan Matheus yang mendapat pesan permintaan maaf tersebut tengah menjalani pemeriksaan. Namun, Argo enggan menjelaskan lebih jauh terkait pemeriskaan tersebut.
Tak Ada Keluhan
Argo pun mengungkapkan, tak ada keluhan yang diceritakan oleh Matheus kepada rekannya sebelum ditemukan tewas dengan luka tembak dibagian kepala.
"Belum ada keluhan, hanya menerima pesan saja," ungkapnya.
Bripka Matheus, Anggota Sabhara Polsek Pancoran Mas Depok, ditemukan tergeletak di TPU Mutiara, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. Ia mengalami luka tembak di kepala.
Matheus meninggal saat dibawa ke Rumah Sakit Bhakti Yudha, Senin (31/12/2018) malam. Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menemukan handphone Bripka Matheus berisikan pesan kata 'maaf'.
"Kita temukan ada bekas mesiu di tangan kanan, dan ada pesan di handphone ada perkataan minta maaf," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/1/2018).
Reporter: Nur Habibie
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement