3 Fakta Kematian Bripka Matheus yang Masih Misterius

Korban yang diketahui sedang berada di Bawah Kendali Operasi (BKO) Satgas Antiteror Polda Metro Jaya tersebut ditemukan pada Senin, 31 Desember 2018, sekitar pukul 18.30 WIB.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jan 2019, 10:36 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2019, 10:36 WIB
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Liputan6.com, Jakarta - Bripka Matheus ditemukan bersimbah darah di dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mutiara, Depok, Jawa Barat. Terdapat luka tembak di kepalanya saat ditemukan di lokasi kejadian.

Korban yang diketahui sedang berada di Bawah Kendali Operasi (BKO) Satgas Antiteror Polda Metro Jaya tersebut ditemukan Senin, 31 Desember 2018, sekitar pukul 18.30 WIB.

Perwira Urusan Hubungan Masyarakat (Paur Humas) Polres Depok Ipda I Made Budi menjelaskan, awalnya kepolisian mendapat laporan dari ketua RT setempat bahwa ada seseorang tergeletak dengan kepala bersimbah darah.

"Anggota kami, Aipda Edi Mujiran, mendapatkan laporan Ketua RT setempat bahwa ada seseorang yang berdarah-darah kepalanya. Setelah dicek, ternyata itu adalah Bripka Matheus," ucap dia.

Kepolisian kemudian mengevakuasi Bripka Matheus ke rumah sakit terdekat. Namun, dokter rumah sakit menyatakan Matheus sudah tidak bernyawa. Saat ini, korban telah disemayamkan di TPU Kelapa Dua, 1 Januari kemarin.

Berikut ini rangkuman fakta kematian Bripka Matheus yang masih diliput misteri dan dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Meninggal Dunia di Perjalanan

mayat-ilustrasi-131024b.jpg
Ilustrasi

Saat kejadian, Bripka Matheus ditemukan dengan keadaan terluka parah, tapi dinyatakan masih bernyawa. Korban dilarikan oleh masyarakat dan anggota Polsek Pancoran Mas ke Rumah Sakit Bhakti Yuda.

Namun, nyawa Bripka Matheus tak dapat diselamatkan. Anggota polisi itu mengembuskan nafas terakhir dalam perjalanan.

Saat ini, Polri masih menyelidiki penyebab kematian korban. Guna pengusutan lebih lanjut, jenazah korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Kronologi kenapa dan sebab meninggalnya masih kami selidiki. Nanti diinformasikan lebih lanjut," ucap Perwira Urusan Hubungan Masyarakat (Paur Humas) Polres Depok Ipda I Made Budi saat dikonfirmasi, Senin (31/12/2018).

 

2. Luka di Kepala

Mayat
Ilustrasi

Dalam pemeriksaan, diketahui kepala mendiang Bripka Matheus terdapat luka tempak. Hal ini disampaikan oleh pihak RS Polri.

"Luka tersebut disebabkan oleh tembakan senjata api yang menembus kepala. Luka tembak di kepala, belum tahu ditembak dari arah mana tapi itu tembus," ujar Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Kombes Edi Purnomo saat dikonfirmasi, Selasa (1/1/2019).

Edi menandaskan, tak ada luka lain selain di bagian kepala. Hal tersebut disampaikan setelah pihaknya melakukan autopsi pada jasad korban.

"Luka tembak di bagian kepala, hanya ada satu luka saja di bagian kepala. Tidak ada luka lain di bagain tubuh yang lain," kata Edi.

 

3. Penyebab Kematian Masih Diusut

Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Kematian Bripka Matheus hingga saat ini masih menimbulkan tanda tanya. Kepolisian masih terus menyelidiki penyebab kematiannya.

Perwira Urusan Hubungan Masyarakat (Paur Humas) Polresta Depok Ipda I Made Budi mengatakan, pihaknya belum bisa memberi keterangan terkait dugaan kematian Bripka Matheus.

"Belum, apakah ini bunuh diri atau dibunuh. Kami belum bisa memastikan," ucapnya.

Untuk mengusut kasus ini, polisi sudah membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan lebih dalam.

"Saat ini sudah dibentuk tim untuk melakukan penyelidikan terkait ditemukan Bripka Matheus dalam keadaan tergeletak, terluka di parkiran TPU Mutiara," ujar Kapolresta Depok Kombes Didik Sugiarto saat dikonfirmasi, Selasa (1/1/2019).

Tim tersebut saat ini telah memeriksa tujuh orang saksi. Pihak kepolisan, kata Dedi, akan terus bekerja agar menemui titik terang.

"Tim saat ini terus bekerja, tim akan bekerja untuk membuat terang peristiwa yang terjadi," tegasnya.

 

Reporter: Rifqi Aufal Sutisna

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya