Presiden Jokowi Setujui Alat Pendeteksi Bencana Dijaga TNI

Penjagaan ini untuk mencegah alat pendeteksi mengalami kerusakan dan hilang baik karena faktor alam maupun ulah manusia.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 15 Jan 2019, 05:40 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2019, 05:40 WIB
Letjen Doni Monardo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjabat tangan dengan Letjen Doni Monardo seusai pelantikan sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Istana Negara, Rabu (9/1). Doni Monardo menggantikan Willem Rampangilei. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyetujui usulan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo agar alat pendeteksi bencana alam dijaga oleh TNI.

Jokowi telah memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengeluarkan surat perintah untuk menjaga dan mengamankan alat pendeteksi bencana.

"Saya laporkan ke Bapak Presiden, kalau boleh alat deteksi ini dianggap ‎sebagai obyek vital nasional yang harus diamankan oleh unsur TNI. Presiden sudah menugaskan Panglima TNI agar mengeluarkan surat perintah bahwa alat ini dijaga oleh unsur TNI," ujar Doni di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (14/1/2019).

Menurut dia, penjagaan ini untuk mencegah alat pendeteksi mengalami kerusakan dan hilang baik karena faktor alam maupun ulah manusia. Doni mengaku pihaknya akan memperjuangkan anggaran untuk pemeliharaan alat pendeteksi bencana.

"Selama ini alat sudah dipasang, dikelola oleh BMKG bersama BPPT. Habis itu tidak ada kontrol, tidak ada yang bertanggung jawab. Menjaga ini kan butuh biaya‎," katanya.

Doni mengatakan berdasarka laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) alat pendeteksi bencana alam di sejumlah titik mengalani kerusakan serta hilang. Untuk itu, dia berjanji segera memperbaiki alat pendeteksi yang rusak serta melakukan pengadaan terhadap alat yang hilang.

"Tadi pagi kita sudah rapat, saya katakan kalau boleh kurang dari tiga bulan mulai dari perencanaan sampai pengadaan alat dan tergelar. Kita kan tidak tahu bisa saja terjadi bencana detik ini, jam ini minggu ini bulan depan dan sebagainya," jelas Doni.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta jajarannya mengevaluasi sistem peringatan dini bencana yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.

 


Dipastikan dalam Kondisi Baik

Letjen Doni Monardo
Letjen Doni Monardo mengikuti pelantikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Istana Negara, Rabu (9/1). Doni Monardo dilantik oleh Presiden Joko Widodo menggantikan Kepala BNPB sebelumnya, Willem Rampangilei. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut dia, sistem peringatan dini juga harus dipastikan dalam kondisi yang baik sehingga masyarakat dapat meminimalisir apabila bencana datang.

"Yang berkaitan dengan sistem peringatan dini, ini agar dievaluasi, dicek di lapangan dan pengujian dan pengorganisasi sistem peringatan dini betul-betul semua pada posisi yang baik. Ini agar rakyat bisa tahu, sehingga korban yang ada bisa minimalkan," kata Jokowi dalam rapat terbatas dengan topik 'Peningkatan Kesiagaan Menghadapi Bencana' di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (14/1/2019).

Jokowi mengingatkan agar kesiapan manajemen kebencanaan serta koordinasi dan sinergi seluruh lembaga pemerintahan dari pusat hingga daerah diperkuat.Sehingga, kata dia, semua pihak bisa merespons bencana dengan cepat.

"Dan melakukan simulasi penanganan bencana secara berkala dan berkesinambungan, secara rutin," ujarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya