Kunjungi Ponpes di Probolinggo, Sekjen PDIP Ungkap Hubungan Sukarno dan Islam

Safari Kebangsaan PDIP mengunjungi Ponpes Syekh Abdul Qodir Al Jailani di Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 27 Jan 2019, 08:42 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2019, 08:42 WIB
Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bersama Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyambangi makam Sukarno
Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyambangi makam Sukarno di Blitar (foto: tim kampanye Jokowi-Ma'ruf)

Liputan6.com, Jakarta - PDIP melanjutkan Safari Kebangsaan dengan mengunjungi Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Al Jailani di Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu 26 Januari 2019 malam. Rombongan yang dipimpin Sekjen PDIP Hasto Kristanto dan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat itu disambut Pengasuh Ponpes KH Hafidz Aminuddin bersama para santri.

"Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin menyampaikan salam buat santriwan dan santriwati," kata Hasto.

Dia lantas bercerita soal hubungan Presiden pertama Indonesia Sukarno dan Islam. Salah satu cerita adalah cerita Bung Karno Di Uni Soviet, Bung Karno yang meminta negara itu mencari makam Imam Al Bukhori yang bertahan dan juga mendorong supaya Mesjid Biru di Rusia kini bisa ada.

"Semangat Nasionalisme Islam dan Islam Nasionalisme tak bisa dipisahkan. Semuanya bersatu membawa kebaikan. Semangat itu pula yang kami bawakan. Kami mohon bimbingan kiai," kata Hasto.

Sementara itu, Djarot mendorong para santriwan dan santriwati agar belajar keras dan mau bercita-cita menjadi pemimpin.

"Sebab kalau jadi pemimpin bisa membantu orang banyak. Anak-anakku, santriwan santriwati, maka itu tuntutlah ilmu setinggi-tingginya, belajar yang baik dan patuh kepada orang rua, kiai, bu nyai. Insya Allah kalian jadi orang hebat semuanya," kata Djarot,” katanya

Pada safari kali ini, PDIP lebih banyak mengunjungi ponpes dan berziarah. Di Surabaya rombongan berziarah ke makan Sunan ampel, di pasuruan mereka juga mengunjungi makam Habib Abdullah Bangil.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menang 70 persen

Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Jokowi-Ma'ruf Amin ditargetkan menang 70 persen pada Pilpres 2019 di Jawa Timur. 

"Bagi kami menang hari ini atau tidak sama sekali. Ini tugas dari Ibu Ketua Umum," kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi, pada pertemuan konsolidasi kader yang dihadiri Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, di Surabaya, Jumat, 25 Januari malam kemarin. 

Kusnadi menjelaskan, dari beberapa hasil survei disebutkan, posisi pemilih PDI Perjuangan yang akan memilih Jokowi-Ma'ruf Amin di Jawa Timur berada pada angka 97 persen. Artinya, para kader PDIP seharusnya tak lagi dalam posisi mempertahankan raihan suara Pemilu dan Pilpres 2014 lalu. Namun, justru harus bekerja makin keras untuk menambah perolehan suara.

"Karena 97 persen pemilih PDI Perjuangan tahun 2014 itu pasti akan memilih PDIP kembali di 2019. Itu berbeda dengan parpol lain, yang pemilihnya kepada capresnya masih di bawah 60 persen, banyak yang di bawah 30 persen juga," ujar Kusnadi, seperti dilansir dari Antara.

Dia menambahkan, efek ekor jas (coattail effect) dari pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pasti akan berpengaruh ke PDI Perjuangan. Karena itu, Kusnadi meminta kader PDIP jangan ragu memastikan kemenangan pasangan nomor urut 1 hingga 70 persen, karena pengaruhnya juga akan ke PDIP. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya