Cak Imin Harapkan Kebhinekaan Bangsa Terus Terjaga

Cak Imin: Semoga kekhawatiran terhadap kebhinekaan hanya ada di medsos.

oleh Cahyu diperbarui 01 Feb 2019, 11:09 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2019, 11:09 WIB
Cak Imin
Cak Imin : Semoga kekhawatiran terhadap kebhinekaan hanya ada di medsos. (foto: dok. MPR)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Abdul Muhaimin Iskandar, melakukan pemukulan Tambur sebagai penanda dibukanya Refleksi Tahun Baru Imlek 2570 dan mengenang jasa Gus Dur dalam memperjuangkan Kebhinekaan. Refleksi Tahun Baru Imlek tahun 2019 ini terselenggara berkat kerjasama Fraksi PKB dengan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa, Tangerang Selatan.

Acara tersebut berlangsung di Gedung A.W. Center, Jl. Raya Serpong KM 8, Tangerang Selatan, Kamis (31/1/2019). Tema Peringatan Tahun Baru Imlek 2570 ini adalah merawat keberagaman menjaga persatuan.

Dalam sambutannya, Cak Imin menyampaikan ucapan selamat tahun baru Imlek 2570. Menurutnya, peringatan tahun baru Imlek menunjukkan keberagaman golongan dan lapisan masyarakat di Indonesia masih terjaga.

Ia berharap, kebhinekaan seperti itu harus dipertahankan. Sejak berdiri, Indonesia sudah terdiri dari berbagai suku bangsa dan kelompok yang berbeda-beda.

Apabila ada kecurigaan dan kekhawatiran bahwa keberagaman bangsa Indonesia mengalami kemunduran, kata Muhaimin, kondisi tersebut bersifat sesaat dan hanya ada di media sosial. Kondisi ini muncul karena sebentar lagi akan ada pemilihan umum. 

"Yakinlah, hiruk pikuk dan kekhawatiran itu bersifat sementara dan hanya ada di dunia maya, bukan dunia nyata. Pada waktunya, kita akan kembali pada saling menghargai dan lepas dari rasa saling curiga. Karena itu, kita harus terus menjaga keberagaman demi persatuan," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Muhaimin juga mengingatkan jasa besar yang sudah dilakukan Presiden ke IV KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berkat jasa Gus Dur, tahun baru Imlek sudah dinyatakan sebagai hari libur nasional, sehingga boleh diperingati oleh siapapun. Selain itu, Gus Dur juga sudah berjasa karena telah menjadikan Konghucu sebagai agama yang diakui.

Menurut Muhaimin, tekad Gus Dur untuk merawat kebhinekaan Indonesia itu akan terus dijaga dan dipertahankan. Bahkan, pihaknya akan memastikan bahwa politik kebangsaan akan jadi warna politik Indonesia yang menghargai keberagaman dan kebhinekaan.

 

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya