Mabes Polri: Andi Arief Positif Konsumsi Sabu

Polisi pun melakukan upaya paksa yaitu penangkapan terhadap Andi Arief. Polisi juga menyita beberapa barang bukti.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 04 Mar 2019, 16:55 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2019, 16:55 WIB
Politikus Demokrat Andi Arief
Politikus Demokrat Andi Arief. (Liputan6.com/M. Radityo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief ditangkap karena terlibat narkoba. Polisi pun telah melakukan tes urine terhadapnya, hasilnya positif.

"Tes urine saudara AA, positif mengandung metapethamin atau jenis narkoba atau sabu," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Senin (4/3/2019).

Iqbal menjelaskan, pihaknya mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada penggunaan narkoba di salah satu kamar hotel. Setelah melakukan penyelidikan, pemetaan, surveilance dan lainnya, petugas berhasil menjemput Andi Arief.

Polisi pun melakukan upaya paksa yaitu penangkapan terhadap Andi Arief. Polisi juga menyita beberapa barang bukti.

"Beberapa barang bukti, alat untuk menggnakan narkoba sudah kami sita. Saat ini saudara A dalam pemeriksaan dan pendalaman berikut saksi-saksi," kata Iqbal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Demokrat Kaget

Partai Demokrat melalui juru bicaranya, Imelda Sari, mengaku terkejut dengan kabar penangkapan Wakil Sekjen Demokrat Andi Arief. Andi dikabarkan ditangkap karena penyalahgunaan narkoba.

"Kita semua kaget dengan berita ini. Seperti petir di siang bolong," kata Imelda melalui pesan tertulis yang diterima Merdeka, Senin (4/3/2019).

Menurut Imelda, pihaknya tengah mencaritahu kebenaran masalah tersebut. "Kalau bisa ingin bertemu AA untuk menanyakan langsung," kata Imelda.

 Demokrat akan segera menggelar jumpa pers terkait persoalan yang mendera Andi Arief.

"Segera akan ada jumpa pers resmi dari Partai Demokrat tentang masalah ini," kata Imelda.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya