Atasi Pungli di Penjara, Rutan Depok Akan Berlakukan Uang Virtual

Hasil investigasi, Ombudsman belum lama ini, menyebut ada praktik pungutan liar (pungli) di rutan Kelas IIB Depok.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mar 2019, 07:11 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2019, 07:11 WIB
Jangan Main-main, Saber Pungli Akan Disebar ke Daerah-daerah
Jika ada praktik yang menyimpang, jangan ragu untuk melaporkannya ke Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli). (Ilustrasi: Tv Liputan6 Petang/Arnaz Sofian)

Liputan6.com, Jakarta - Ombudsman menemukan dugaan maladministrasi di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Depok. Dari hasil investigasi, Ombudsman belum lama ini, menyebut ada praktik pungutan liar (pungli) di rutan.

Temuan lainnya adanya biaya sebesar Rp 25.000-150.000 yang diberikan pengunjung pada kepala kamar ketika berkunjung. Investigasi tersebut dilakukan selama dua bulan yaitu Januari-Februari.

Menanggapi hal itu Kepala Rutan Kelas II B Depok Bawono Ika Sutomo mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan terhadap peredaran uang di dalam rutan. Jika terbukti, akan ada hukuman tegas sesuai aturan yang berlaku.

"Hanya Ombudsman meminta kami untuk menunjukkan upaya konkret dalam memperbaiki diri. Itu adalah hal yang akan kami lakukan sembari menggali lebih lanjut temuan-temuan tersebut," kata Bawono di Depok, Kamis (7/3/2019).

Dia juga akan mengevaluasi peredaran uang dalam rutan. Pengawasan pembatasan jumlah uang warga binaan pemasyarakatan (WBP ) juga akan dilakukan.

Tak hanya itu, Bawono berencana menerapkan penggunaan uang virtual di dalam rutan.

"Mungkin pemakaian uang virtual akan kami berlakukan," tukasnya.

Dikatakan dengan digunakan uang virtual akan mempermudah pihaknya melakukan pemantauan. Sehingga dugaan pungli dapat dihindari.

"Hal itu memungkinkan kami untuk bisa mengawasi dan membatasi peredaran uang. Dengan begitu, kemungkinan adanya pungli dapat diminimalkan," tutupnya.

Reporter: Nur Fauziah

Sumber: Merdeka.com

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya