Cerita JK yang Merasa Aman Salat di Masjid Selandia Baru

Saat berkunjung ke negara itu, kata JK, personel pengamanan presiden tidak ada yang membawa senjata.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mar 2019, 19:26 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2019, 19:26 WIB
Wapres Jusuf Kalla
Wakil Presiden Republik Indonesia, Muhammad Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla terkejut mendengar kabar terjadinya penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, Jumat siang waktu setempat. Awal tahun lalu, JK sempat berkunjung ke Selandia Baru dan menceritakan sempat dua kali salat di masjid yang ada di negara itu.

"Selama ini New Zealand negara yang aman, sangat aman. Saya dua kali salat di masjid di sana, sangat baik, sangat terbuka," cerita JK di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jumat (15/3/2019).

Saat berkunjung ke negara itu, kata JK, personel pengamanan presiden tidak ada yang membawa senjata. Sebab pemerintah Selandia Baru tidak mengizinkan dan yakin bahwa di sana aman.

"Makanya waktu saya ke sana, Januari lalu, Paspampres minta izin bawa senjata tidak izinkan oleh mereka. Wapres aman, tidak boleh ada yang bawa senjata di sini," ungkap JK.

"Jadi Paspampres ke sana tidak bawa apa-apa. Makanya ikut saja, dan tidak mengizinkan orang luar membawa senjata," lanjut Wapres.

JK juga menilai pemerintahan dan masyarakat Selandia Baru tidak ada unsur diskriminatif. Masjid di sana pun kata JK sangat aman.

"Sangat Islami, karena hubungan antara manusia paling baik dan saling menghormati, orang ke masjid seperti biasa saja," ungkap JK.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kecaman Keras Indonesia

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri RI, mengecam keras dua penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch dan Linwood, Selandia Baru yang terjadi pada Jumat 15 Maret 2019 pukul 13.40 waktu setempat, tepat ketika ibadah salat Jumat tengah berlangsung.

"Pemerintah dan rakyat Indonesia (juga) menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban," lanjut pernyataan resmi dari Kemlu RI yang diterima Liputan6.com, Jumat (15/3/2019).

Kemlu menjelaskan, KBRI Wellington terus memantau perkembangan situasi dan telah mengirimkan tim ke Christchurch untuk berkoordinasi dengan otoritas keamanan, rumah sakit dan Perhimpunan Pelajar Indonesia setempat.

"Hingga saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut," kata Kemlu.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya