Timses Jokowi Terpukul Romahurmuziy Terjaring Operasi Tangkap Tangan KPK

Menurut Hasto, TKN Jokowi-Ma'ruf akan menghormati proses hukum yang akan dijalankan Romi.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 16 Mar 2019, 14:22 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2019, 14:22 WIB
TKN Jokowi-Ma'ruf Apresiasi Prestasi Liliyana Natsir
Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto dan politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat memberi keterangan saat jumpa pers, Jakarta, Selasa (29/1).Tim Nasional pasangan Jokowi-Ma'ruf memberi apresiasi kepada Liliyana Natsir. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin mengaku kaget dan shock atas kasus hukum yang menimpa Ketua Umum PPP yang juga Ketua Dewan Penasihat TKN Romahurmuziy.

Pria yang akrab disapa Romi tersebut terjaring OTT KPK di Hotel Bumi Surabaya, Jawa Timur pada Jumat 15 Maret 2019. Dia telah menjadi tersangka kasus dugaan suap terkait seleksi jabatan di lingkungan Kemenag tahun 2018-2019.

"Atas OTT KPK yang menimpa rekan koalisi kami, jujur saja kami mengakui sedih, dan terpukul. Apapun Mas Romi adalah bagian dari kami. Kami tidak menutupi hal tersebut. Kami telan pil pahit itu. Sebab kami bukan tipe yang meninggalkan teman koalisi ketika sedang terkena persoalan itu," kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto melalui sebuah pernyataan tertulis, Sabtu (16/3/2019).

Menurut Hasto, TKN Jokowi-Ma'ruf akan menghormati proses hukum yang akan dijalankan Romahurmuziy. TKN, kata dia, memiliki prinsip untuk tidak ikut campur dengan proses hukum yang ada.

TKN tetap menghormati yurisdiksi dan kewenangan KPK dalam memberantas korupsi, termasuk dalam melakukan OTT.

"Hukum memang tidak bisa diintervensi siapapun. Kami hormati proses hukum dengan azas praduga tak bersalahnya. Semoga ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk benar-benar hadirkan kekuasaan dan kepemimpinan yang amanah," tutur 

Lebih lanjut, Hasto turut menyampaikan keprihatinannya kepada seluruh keluarga besar PPP. 

"Sekali lagi, bahwa hukum itu tidak mengenal siapa yang menjadi bagian dari pemerintahan dan siapa yang menjadi bagian dil uar pemerintahan. Sebab pedang keadilan korupsi itu bergerak ke seluruh lini tanpa kecuali," kata dia mengenai Romahurmuziy.

 

Terakhir Kali

Hasto berharap kasus yang menimpa Romi adalah yang terakhir kalinya terjadi dalam koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf. 

Ia pun mengimbau kepada seluruh pihak, khususnya penyelenggara negara, untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan.

"Semoga kita mengambil pelajaran atas masalah ini dan ikut berjuang mencegah terjadinya korupsi. Kami sampaikan solidaritas dan keprihatinan kami dengan tetap menghormati proses hukum yang dilakukan KPK," tandas Hasto.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya