Liputan6.com, Jakarta - Terduga teroris asal Klaten, Jawa Tengah, berinisial Y alias Khodijah (39) tewas diduga bunuh diri dengan minum cairan pembersih lantai. Dia ditemukan lemas di ruang istirahat pemeriksaan Rutan Polda Metro Jaya.
Y sempat dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur pada Senin 18 Maret 2019 lalu untuk mendapatkan penanganan medis. Namun akhirnya nyawanya tak bisa diselamatkan.
Dokter Spesialis Forensik RS Polri, Asri Pralebda mengatakan, organ dalam terduga teroris Y ditemukan dalam keadaan korosif akibat terkena bahan kimia keras. Diduga zat kimia itu masuk ke tubuh Y melalui saluran pencernaan.
Advertisement
"Kita temukan lambung jenazah robek, berisi darah berwarna hitam, sehingga korban meninggal," ucap Asri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Berdasarkan uji laboratorium oleh Tim Labfor Polri, zat kimia yang berada di tubuh Y diketahui sebagai asam klorida (HCl) dengan kadar sebesar 8,5 persen. "Positif ditemukan asam klorida kadar 8,5 persen. Ini yang menyebabkan lambungnya bocor dan pendarahan hebat sehingga meninggal dunia," jelas dia.
Namun Asri tidak bisa mengungkapkan apa yang dikonsumi Y sehingga ditemukan asam klorida 8,5 persen di tubuhnya. Dia hanya memastikan bahwa asam sebanyak itu tidak alami berada di dalam tubuh manusia.
"Sehingga zat itu pasti masuk dari luar. Tapi apa yang masuk dalam tubuh korban kita tidak bisa tentukan," ucapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Olah TKP
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kombes Edy Purnomo mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan timnya hanya untuk memastikan penyebab kematian Y. Pihaknya tidak bisa memastikan apa yang dikonsumsi dan kapan mengonsumsi benda yang mengandung zat berbahaya itu.
"Nanti ada olah TKP untuk menentukan asal asam lambungnya dari mana," kata Edy.
Edy tidak bisa menduga-duga Y tewas akibat menenggak cairan pembersih saat ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Namun dia mengatakan, asam klorida juga bisa ditemukan pada cairan pembersih.
"Ini asam klorida yang mudah ditemukan dari mana, contoh paling simple biasanya pembersih itu (mengandung) asam klorida, tapi persentasenya berbeda-beda. Menunggu hasil penyidikan lebih lanjut sampai prosesnya, kapan minumnya," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Y alias Khodijah tewas akibat bunuh diri. Menurutnya, kelompok teroris memang memiliki keinginan cepat mati dalam rangka melawan aparat yang diyakini sebagai jihad sehingga mendapatkan jaminan surga.
Y alias Khodijah ditangkap di Klaten, Jawa Tengah pada Kamis 14 Maret 2019 sore. Dia diduga terlibat dalam kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pimpinan Husain alias Abu Hamzah yang ditangkap di Sibolga, Sumatera Utara lebih dulu.
Dia berencana ke Sibolga menemui Abu Hamzah untuk melakukan amaliyah atau aksi teror bersama dengan target aparat keamanan. Namun sebelum melakukan amaliyah, terduga teroris itu lebih dulu ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Advertisement