Hatta Rajasa: Prabowo Beri Simpati yang Tinggi kepada Almarhumah Ani Yudhoyono

Hatta juga mengungkapkan kondisi SBY yang sampai saat ini masih terpukul atas kepergian istri tercintanya.

oleh Yopi Makdori diperbarui 03 Jun 2019, 23:37 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2019, 23:37 WIB
Capres Prabowo Subianto melayat keluarga SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. (Liputan6.com/Yopi Makdori)
Capres Prabowo Subianto melayat keluarga SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. (Liputan6.com/Yopi Makdori)

Liputan6.com, Bogor - Ketua Umum Partai Gerindara, Prabowo Subianto bertandang ke rumah duka Almarhumah Ani Yudhoyono istri presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia tiba di rumah duka selang sehari setelah almarhumah dikebumikan.

Prabowo tiba di kediaman SBY pada pukul 16.10 WIB dengan mengenakan kemeja putih dan kopiah hitam. Ia disambut Andi Arief, Hatta Rajasa dan SBY sembari menyalami Prabowo.

Hatta yang ikut menemani pertemuan antara SBY dan Probowo mengungkapkan bahwa Prabowo memberikan simpati yang tinggi.

"Yang jelas Pak Prabowo memberikan simpati yang tinggi kepada almarhumah, kepada keluarga Pak SBY, dan juga beliau menyampaikan bahwa tidak sempat hadir, karena sedang di luar (negeri)," jelas Hatta di Rumah Cikeas, Kabupaten Bogor, Senin (3/6/2019).

"Dan Pak Prabowo mendapat informasi (Ibu Ani Yudhoyono) itu membaik, jadi optimisme membaik. Sehingga keberangkatan bisa ditunda untuk ke Eropa dulu," lanjutnya.

Hatta mengungkapkan memang kenyataannya pada waktu itu kondisi almarhumah Ani Yudhoyono sempat membaik.

"Sempat membaik pada waktu itu. Tapi kemudian tanggal 28 kondisinya menurun," katanya.

 

SBY Masih Terpukul

SBY dan Ani Yudhoyono
SBY dan Ani Yudhoyono/Instagram

Selain itu, Hatta juga mengungkapkan kondisi SBY yang sampai saat ini masih terpukul atas kepergian istri tercintanya. Bagaimanapun, SBY adalah manusia biasa yang mempunyai rasa.

"Ya Anda bisa membayangkan. Bagaimanapun juga Pak SBY manusia biasa yang didampingi istri (selama) 46 tahun. Tentu kehilangan sangat. Sangat merasa kehilangan," ujar Hatta.

Kata Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian era SBY itu, sudah barang tentu kewajiban bagi keluarga dan kawan dekat SBY untuk menghiburnya.

"Jadi itulah tugas, sahabat, teman, apalagi saya bagian dari keluarga. Tentu kita hibur Pak SBY untuk beliau bisa move on. Kalau sekarang kan kita bisa melihat tidak bisa disembunyikan. Kita bisa melihat bagaimana kesedihan Pak SBY. Dilihat dari wajahnya kita sudah tahu," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya