Ingin Kader KAHMI Pimpin Golkar, Akbar Tanjung Sebut Nama Bamsoet

Ketua DPR periode 1999-2004 itu mengharapkan kepengurusan Golkar mendatang dipimpin kader KAHMI.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jun 2019, 18:14 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2019, 18:14 WIB
Setnov dan Sesepuh Golkar Kumpul Bahas Ideologi Pancasila
Dewan Pakar Partai Golkar, Akbar Tandjung. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus senior Partai Golkar Akbar Tanjung mulai berbicara soal calon ketua umum yang didukungnya jelang Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar. Isyarat mantan Ketua Umum Golkar itu mengarah pada sosok Bambang Soesatyo alias Bamsoet.

Akbar menyampaikan isyarat itu saat menghadiri halalbihalal Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di rumah dinas Ketua DPR RI, Widya Candra, Jakarta, Kamis (27/8/2019) malam. Ketua DPR periode 1999-2004 itu mengharapkan kepengurusan Golkar mendatang dipimpin kader KAHMI.

"Saya dengar Adinda Bambang Soesatyo yang saat ini Ketua DPR ingin maju sebagai (calon) Ketua Umum Partai Golkar. Saya pernah menjadi Ketua Umum Partai Golkar karena kepandaian dan kemampuan saya. Jadi kalau ingin menjadi Ketua Umum Partai Golkar haruslah pandai-pandai. Saya dukung karena kita sepakat kader-kader kita harus menduduki berbagai posisi penting," ujar Akbar disambut tepuk tangan undangan yang hadir.

Sejumlah tokoh yang juga anggota KAHMI tampak hadir pada halalbihalal itu. Antara lain mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva, Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Mohammad Nasih, Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadalia, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi dan peneliti LIPI Prof Dr Siti Zuhro.

Akbar dalam kesempatan itu juga mengungkapkan kebanggaannya karena banyak kader KAHMI yang kini menduduki posisi penting di lembaga-lembaga negara. Tokoh asal Sibolga, Sumatera Utara yang pernah menjadi Menteri Sekretaris Negara itu lantas menyebut nama Bamsoet yang kini menjadi Ketua DPR, ataupun Hamdan Zoelva yang memimpin MK periode 2013-2015.

Menurut Akbar, hal itu menjadi bukti pengaderan di HMI melalui latihan kader sudah berjalan baik. Sebab, pengaderan di HMI tak hanya mampu mencetak tokoh, namun juga membawa manfaat bagi masyarakat luar.

"Pengaderan yang dilakukan di HMI tidak hanya bertujuan mencetak tokoh organisasi saja. Lebih jauh, pengaderan yang dilakukan bertujuan untuk menghasilkan kader HMI yang mampu menduduki berbagai posisi penting di bidang politik, sosial, kemasyarakatan serta profesi," papar Akbar yang juga Ketua Dewan Penasihat KAHMI.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ketua DPR dari HMI

Adapun Bamsoet pada kesempatan itu mengaku bangga bisa menjadi penerus senior-seniornya di HMI yang pernah menduduki posisi Ketua DPR. Sebelum Bamsoet, kader HMI yang pernah menjadi Ketua DPR adalah Marzuki Alie dan Ade Komarudin.

"Saya alumnus keempat HMI yang menempati rumah jabatan di kompleks pejabat negara Widya Chandra ini. Yang paling lama adalah Bang Akbar Tanjung, mulai sejak menteri sampai menjadi Ketua DPR RI. Kemudian dilanjutkan Pak Marzuki Alie, lalu Kang Ade Komaruddin dan sekarang saya," ujar Bamsoet.

Lebih lanjut Bamsoet mengatakan, KAHMI punya sumber daya luar biasa. Menurutnya, kekuatan itu bisa dimanfaatkan untuk hal produktif demi memajukan bangsa dan negara.

"Profesor banyak, doktor sangat banyak, master atau pascasarjana apalagi. Mau cari profesi apa saja juga ada. Karena itu akademisi, intelektual dan kaum profesional yang ada di HMI dan KAHMI harus menjadi lokomotif perubahan," tutur Bamsoet.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya