Liputan6.com, Jakarta - Bangsa Indonesia patut bangga terhadap perkembangan teknologi yang terjadi tepat pada 43 tahun silam. 9 Juli 1976 menjadi hari yang sangat bersejarah di mana satelit pertama Indonesia yang diberi nama Palapa A1 mengorbit ke angkasa.
Satelit bisa dibilang menjadi salah satu tolak ukur kemajuan negara. Pernyataan itu agaknya tak berlebihan, mengingat satelit merupakan instrumen teknologi yang mampu memudahkan aktivitas pemerintah.
Presiden ke-2 RI Soeharto adalah nama yang bisa dibilang paling berjasa dalam lahirnya proyek satelit Palapa. Sebab, proyek tersebut dibangun oleh pemerintah Indonesia di era Orde Baru. Hal itu dilakukan karena pemerintah menyadari pentingnya distribusi komunikasi di Indonesia sebagai negara kepulauan.
Advertisement
Mengutip berbagai sumber, Indonesia merupakan negara pertama di Asia yang mengoperasikan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD), sekaligus negara ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Kanada. Sehingga, Indonesia termasuk negara yang dipandang karena kemajuannya ketika itu.
Nama Palapa dipilih Soeharto untuk mengenang kebesaran Tanah Air yang bermula dari sumpah Patih Gajah Mada pada zaman kerajaan Majapahit tahun 1334 silam. Harapannya melalui nama ini, Indonesia bisa mengulang kembali kejayaannya seperti sejarah bersatunya Nusantara.
Satelit Palapa A1 menggunakan teknologi yang sama dengan satelit Anik dan Westar milik Kanada dan Amerika. Proyek satelit ini mampu diselesaikan dalam waktu 17 bulan saja.
Satelit yang dirancang oleh Hughes asal Amerika ini dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Bahkan sinyalnya juga menjangkau wilayah Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
Satelit Palapa A1 pertama kali diluncurkan pada 8 Juli 1976 pukul 19.31 waktu Florida, Amerika Serikat atau 9 Juli 1976 pukul 06.31 WIB dari Cape Canaveral Kennedy Space Centre Florida. Satelit tersebut diluncurkan menggunakan roket Delta 2914 buatan McDonnal Douglas dan ditempatkan pada orbit geostationer di posisi 83 derajat bujur timur (BT).
Satelit Palapa A1 mulai berfungsi sejak 16 Agustus 1976. Sedangkan tanggal peluncurannya, 9 Juli diperingati sebagai Hari Satelit Palapa.
Palapa A1 menjadi SKSD pertama di Indonesia yang memberikan layanan telepon dan faksimili antarkota di Indonesia. SKSD juga berkembang menjadi infrastruktur utama pendistribusian program televisi nasional.
Palapa A1 pun menjadi tonggak sejarah satelit di Indonesia yang kemudian diikuti dengan satelit-satelit berikutnya. Dalam perkembangannya, Satelit Palapa mengalami beberapa pergantian, karena tiap satelit memiliki jangka waktu yang terbatas.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Regenerasi Satelit Palapa
Berikut ringkasan regenerasi Satelit Palapa dari tahun ke tahun, dikutip dari situs resmi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika:
1. Satelit Palapa A-1 (1976-1983)
Satelit ini merupakan satelit perdana yang diluncurkan pada tanggal 9 Juli 1976 di Cape Kennedy, Florida, Amerika Serikat melalui roket Delta 2914. Dibuat oleh Hughes Aircraft Company, satelit ini beratnya mencapai 574kg. Satelit memiliki tinggi 3,7 meter serta diameter 1,9 meter juga antena berdiameter 1,5 meter.
Satelit ini didesain untuk mengoptimalkan pancaran sinyal ke seluruh nusantara dan beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina. Satelit ini dibawah pengawasan Perumtel yang sekarang berganti nama menjadi Telkom untuk sistem komunikasi, siaran TVRI dan Kemenhankam.
2. Satelit Palapa A-2 (1977-1987)
Satelit proyek kedua ini sebenarnya adalah satelit cadangan yang dioperasikan apabila satelit A-1 mengalami kegagalan. Diluncurkan dengan roket yang sama yaitu roket Delta 2914 pada bulan Maret 1977 diharapkan bisa menjaga stabilnya hubungan komunikasi.
3. Satelit Palapa B-1 (1983-1990)
Pemerintah selanjutnya meluncurkan Satelit Palapa B-1 melalui pesawat STS misi ke 7 Challenger pada tanggal 18 Juni 1983. Dibuat oleh perusahaan yang sama dengan satelit palapa A, satelit ini dioperasikan oleh stasiun pengendali di Elsegundo California yaitu Pusat Pengendali Operasi dan SPU (Stasiun Pengendali Utama) Cibinong dan Fillmore di Ventura City. Pemerintah pada saat itu berharap proyek ini dapat menampung kebutuhan negara-negara di ASEAN.
4. Satelit Palapa B-2 (1984-gagal)
Satelit yang merupakan plan B dari Satelit Palapa B-1 dalam peluncurannya mengalami kegagalan pada tanggal 3 Februari 1984. Hal ini dipicu karena motor perigee tidak dapat berfungsi maksimal. Oleh karena itu untuk menggantikan Satelit Palapa A-1 dan Satelit Palapa A-2 yang sudah habis masa pakainya, pemerintah akhirnya membuat proyek Satelit Palapa B-2 Pengganti atau disingkat B2P.
5. Satelit Palapa B2P (1987-1996)
Pada tanggal 20 Maret 1987 Satelit B2P diluncurkan secara konvensional melalui sistem roket seperti halnya satelit A-1 dan A-2. Hal ini merupakan imbas dari kecelakaan pesawat Challenger yang meledak di udara serta menewaskan kru pesawat. Sehingga peluncuran yang tadinya dijadwalkan pada tahun 1986 ditunda hingga tahun 1987.
6. Satelit Palapa B2R (1990-2000)
Pada tanggal 13 April 1990 dilakukan perbaikan pada Satelit Palapa B2. Dalam proyek ini Sattel Technologies ditunjuk sebagai pelaksana. Satelit ini diluncurkan melalui Delta 6925 dan dinamakan Satelit Palapa B2R.
7. Satelit Palapa B4 (1992-2005)
Satelit domestik ini diluncurkan pada 14 Mei 1992. Peluncuran yang berlangsung selama 4 hari ini dilakukan guna menguji peralatan dan komunikasi dengan melakukan pengecekan fungsi transponder dan pengaruhnya setelah diluncurkan.
8. Satelit Palapa C1 (1996-1999) dan Satelit Palapa C2 (1996-2011)
Walaupun dibuat oleh perusahaan yang sama dengan Palapa A dan B, Palapa C ini mampu menjangkau area yang lebih luas seperti Asia Tenggara, sebagian China, India, Jepang dan Australia. Satelit Palapa c ini ternyata juga dioperasikan didalam negri yaitu oleh Satelindo yang sekarang berganti nama menjadi Indosat.
9. Satelit Palapa D (2009-2024)
Satelit Palapa D ini dibuat oleh Thales Alenia Space di Prancis. Dengan komponen platform SpaceBus 4000-B3 satelit ini mencakup Asia, Asia Tenggara dan seluruh Indonesia.
Demikian penjelasan mengenai sejarah serta perjalanan Satelit Palapa dari tahun ke tahun. Semoga dengan majunya teknologi di tanah air mampu menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang patut diperhitungkan di kancah internasional.
Advertisement