Sukses, SpaceX Luncurkan 60 Satelit Penyedia Internet dari Angkasa

60 dari seluruhnya 12.000 satelit yang akan ditempatkan di angkasa telah diluncurkan oleh SpaceX.

diperbarui 25 Mei 2019, 11:01 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2019, 11:01 WIB
Peluncuran 60 satelit oleh SpaceX. (AFP)
Peluncuran 60 satelit oleh SpaceX. (AFP)

Florida - SpaceX luncurkan sebuah roket yang membawa 60 satelit pertama konstelasi "Starlink". Tujuan proyek ini adalah penyediaan jaringan internet dari angkasa. Direncanakan jumlah satelit nantinya akan mencapai 12.000 buah.

Kamis 23 Maret 2019, perusahaan antariksa swasta SpaceX asal AS meluncurkan roketnya Falcon 9 yang membawa 60 dari seluruhnya 12.000 satelit yang akan ditempatkan di angkasa.

Roket diluncurkan tanpa insiden apapun di Cape Canaveral, Florida, sekitar pukul 22.30 malam waktu setempat.

Sejam setelahnya, seperti diberitakan DW Indonesia yang dikutip Sabtu (25/5/2019), roket mulai melepaskan satelit di ketinggian 450 km.

Satelit-satelit itu kemudian harus saling memisahkan diri dan menempatkan diri di posisi yang sudah ditentukan, yang tidak terlalu jauh dari Bumi, yaitu pada ketinggian 550 km.

Ini posisi yang lebih tinggi sedikit dari posisi Stasiun Ruang Angkasa Internasional, tetapi jauh lebih rendah daripada posisi sebagian besar satelit terestrial. Yang tertinggi berada sekitar 36.000 km dari Bumi.

Peluncuran yang Tertunda

SpaceX Luncurkan 60 Satelit Starlink ke Orbit
Roket Falcon 9 lepas landas dari Space Launch Complex 40 di Florida's Cape Canaveral Air Force Station, Amerika Serikat, Kamis (23/5/2019). SpaceX meluncurkan satelit Starlink ke orbit setelah batal melakukannya pada minggu lalu lantaran gangguan angin kencang. (AP Foto John Raoux)

Peluncuran sebenarnya direncanakan pekan lalu, tetapi ditunda. Awalnya karena angin yang terlalu kuat, kemudian karena aktualisasi piranti lunak.

Perusahaan milik miliarder Elon Musk itu dianggap memimpin persaingan antar perusahaan angkasa swasta, terutama dalam hal peluncuran roket. SpaceX kini berusaha menguasai sebagian besar pasaran internet luar angkasa di masa depan.

Peluncuran ini akan jadi langkah awal, yang juga dilakukan perusahaan saingan OneWeb. OneWeb adalah sebuah perusahaan startup tetapi lebih maju daripada Project Kuiper milik Amazon, yang didukung saingan kuat Elon Musk, yakni Jeff Bezos.

Setiap satelit beratnya hanya 227 kg, dan dibuat di dalam ruangan di Redmond, dekat Seattle.

Starlink akan mulai beroperasi segera setelah 800 satelit diaktifkan, yang memerlukan belasan peluncuran berikutnya.

Menurut SpaceX, mereka membutuhkan sehari dua hari untuk menganalisa apakah semua satelit yang ditempatkan berfungsi dengan baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya