Soal Rekonsiliasi Prabowo dan Jokowi, Ini Kata Hendropriyono

Hendro mengatakan, yang terpenting adalah menjaga persatuan, seperti yang tercantum dalam sila ke-3 Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jul 2019, 17:13 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2019, 17:13 WIB
Hendropriyono Gelar Halalbihalal, Purnawirawan TNI dan Ma'ruf Amin Hadir
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal (Purn) AM Hendropriyono saat halalbihalal Purnawirawan TNI di Jakarta, Jumat (21/6/2019). Hendropriyono berharap pertemuan ini sekaligus menyatukan purnawirawan. Persatuan kesatuan harus terus terjaga. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono menilai keberadaan kelompok oposisi sebenarnya tidak lagi diperlukan di negara demokrasi. Karena itu, menurut dia, tidak perlu lagi ada rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi usai Pilpres 2019.

"Kalau tidak ada oposisi, tidak usah kalian pada ribut. Tidak ada rekonsiliasi," kata Hendropriyono di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (12/7/2019).

Dia pun menganggap, sebenarnya tidak ada istilah oposisi dalam perpolitikan Indonesia. Menurutnya, yang terpenting adalah menjaga persatuan, seperti yang tercantum dalam sila ke-3 Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia.

"Dalam Pancasila itu persatuan Indonesia. Tidak ada oposisi. Semuanya memerintah bersama-sama," tegas mantan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Soal Penunjukan Menteri

Terkait gonjang-ganjing posisi menteri yang mulai diperbincangkan oleh para tokoh parpol, Hendropriyono menilai keputusan itu sepenuhnya menjadi kewenangan Jokowi.  

"Presiden sebagai kepala pemerintah, bisa tunjuk siapa saja. Duduk di kabinet. Bisa saja. Tapi yang milih Presiden, bukan partai," ungkap Hendropriyono.

Yang terpenting menurut dia, Jokowi haru mempertimbangkan seorang menteri berdasarkan kapasitas dan kemampuannya.

"Di dalam kerja sehari-hari bertanggung jawab kepada kepala negara," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya