Bertemu Menteri Yasonna di Istana, Begini Pengakuan Wali Kota Tangerang

Menurut Arief, Menteri Yasonna dan dirinya seperti tidak ada masalah sama sekali, tidak seperti yang ramai diberitakan.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 16 Jul 2019, 20:08 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2019, 20:08 WIB
Wali Kota Tangerang Minta Pegawainya Pensiun Dini Jika Malas-malasan
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

Liputan6.com, Tangerang - Sempat bertemu dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah utarakan ingin mengklarifikasi dan meluruskan polemik tentang aset lahan Kemenkumham di Kota Tangerang, Banten.

Keduanya bertemu di Istana Negara, Jakarta pada Selasa siang. Menurutnya, Menteri Yasonna dan dirinya seperti tidak ada masalah sama sekali, tidak seperti yang ramai diberitakan.

"Saya bertemu di Istana Negara. Sempat salaman dengan Pak Menteri, sembari bercanda sebentar. Habis itu, fokus lagi, karena kan bukan hanya ada saya, tapi teman-teman pimpinan daerah lain," ujar Arief saat dihubungi, Selasa (16/7/2019).

Sehabis rapat, Arief buru-buru menghampiri lagi Menteri Yasonna untuk meminta waktu membicarakan lebih lanjut soal aset lahan Kemenkumham di wilayahnya. Namun, politisi PDIP tersebut terburu-buru untuk mengejar waktu penerbangan ke Batam.

"Alasannya, Pak Menteri ada pekerjaan lagi di Batam. Jadi kata Beliau, nanti saja. Hanya itu saja," ujar Arief.

Meski begitu, dia akan mengklarifikasi kesalahpahaman ini ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Rabu besok, dia akan menghubungi pihak kementerian untuk meminta waktu bertemu membicarakan terkait polemik ini.

"Kalau surat permintaan mediasi sudah (ke Kemendagri), tapi besok akan saya tindaklanjuti langsung," ujar Arief.

Arief menginginkan, permasalahan lahan ini tidak berlarut-larut. Sebab, pengelolaan lahan ini sudah tarik ulur sejak 2014 lalu. Padahal, Pemkot setempat meminta pengelolaan lahan sebagian untuk fasilitas umum.

Sayangkan Pengaduan Kemenkumham

Arief juga menyayangkan pihak Kemenkumham yang mengadukan permasalahan polemik pengelolaan lahan ini ke kepolisian. Meski begitu ada baiknya juga, Arief mengaku berharap polisi bisa membuka secara terang benderang duduk perkara permasalahn ini.

"Jadi polisi juga bisa ikut menengahi, duduk perkaranya seperti apa. Siapa yang melanggar, dan bagaimana ke depannya," ujar Arief.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya