Dukung JILF 2019, Anies Harap Festival Sastra Jadi Agenda Rutin

Anies menyebut JILF merupakan kegiatan bertaraf internasional dan dihadiri sejumlah sastrawan dari luar negeri.

oleh Ika Defianti diperbarui 06 Agu 2019, 06:03 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2019, 06:03 WIB
Pemprov DKI Jakarta Segera Ambil Alih Pengelolaan Air dari Swasta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi keterangan terkait pengambilalihan pengelolaan air, Gedung Balai Kota Jakarta, Senin (11/2). Pemprov DKI akan mengambil alih pengelolaan air dari PT Aetra Air Jakarta dan PT PALYJA. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendukung penyelenggaraan Jakarta International Literary Festival (JILF) 2019. Kegiatan itu yang digagas oleh Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).

Dia menyebut JILF merupakan kegiatan bertaraf internasional dan dihadiri sejumlah sastrawan dari luar negeri.

"Alhamdulillah, kita bersyukur bahwa salah satu peran penting dari sebuah kota sebagai pusat kegiatan kebudayaan bisa kita fasilitasi bersama," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2019).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengharapkan kegiatan tersebut dapat menjadi agenda rutin. Sehingga setiap tahunnya dapat dikembangkan kembali.

"Ini kesempatan bagi kita semua untuk mengintensifkan dialog, tukar pikiran, dan tukar gagasan. Insyaallah, JILF ini akan menjadi sebuah milestone baru bagi kegiatan kebudayaan di Jakarta," ucap Anies Baswedan.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Digelar 20-24 Agustus 2019

20160908- Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin-Jakarta- Helmi Fithriansyah
Petugas menunjukkan naskah sastra tua di PDS HB Jassin, Jakarta, Kamis (8/9). PDS HB Jassin mengoleksi sekitar 300 ribu koleksi sastra mulai dari buku fiksi dan non fiksi, naskah drama, biografi pengarang serta dokumen. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Direktur Festival dan Kurator JILF 2019, Yusi Avianto Pareanom menyatakan festival sastra yang akan digelar pada 20-24 Agustus 2019 mengangkat tema Pagar. Konsep itu dimaksudkan batasan-batasan yang semakin lebur akibat arus globalisasi.

"Pagar tidak selalu terkait dengan perlintasan batas-batas geografis sastra tapi juga mengandung makna perawatan dan pemeliharaan sastra lokal," kata dia.

JILF akan memberi kesempatan untuk lebih saling mengenal karya dan penulis yang melibatkan lebih dari 60 penulis dan pelaku sastra dari dalam dan luar negeri.

Kegiatan tersebut direncanakan berlangsung di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya