Liputan6.com, Jakarta - Polisi memburu penyebar berita bohong atau hoaks mengenai adanya mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur yang meninggal dunia akibat dipukul aparat TNI-Polri. Hoaks tersebut menyebabkan demo berakhir rusuh di Papua dan Papua Barat.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menelusuri sejumlah akun di media sosial Facebook, Youtube, dan Instagram.
"Kami masih memprofiling, satu akun yang di Youtube kemudian di Facebook. Di Facebook ternyata ada, bukan satu akun ternyata ada beberapa akun. Kemudian juga ada akun Instagram yang masih juga akan didalami oleh Direktorat Siber," kata Dedi di Mabes Polri, Selasa (20/8/2019).
Advertisement
Dedi menerangkan, akun-akun yang diselidiki tersebut menyampaikan narasi-narasi dan video-video yang bersifat provokatif terkait Papua. Terutama, foto hoaks yang berisi gambar seseorang meninggal dunia.
"Foto itu jelas hoaks. Itu yang utama," ujar dia.
Dedi menyebut, hingga saat ini terdapat lima akun yang diduga sebagai provokator terkait rusuh di Papua. "Kurang lebih sampai dengan hari ini ada 5 akun ya yang diprofiling," ucap dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Aksi Massa
Pada Senin 19 Agustus 2019, puluhan ribu warga Papua yang berjalan kaki dari Waena berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Dok II Jayapura sekitar pukul 15.36 WIT.Â
Mereka kemudian langsung diterima oleh Gubernur Papua Lukas Enembe beserta jajaran.
Massa yang datang membawa beberapa tandan pisang mulai melempari papan nama kantor gubernur dengan air mineral kemasan gelas plastik.
Gubernur Papua Lukas Enembe beserta jajaran pun menenangkan massa yang berteriak-teriak dengan gerakan tangan.
Sementara aparat keamanan mulai berjaga agar massa tidak menyebar dan berkonsentrasi di satu tempat.
Kerusuhan juga terjadi di Manokwari, Papua Barat. Massa memblokade sejumlah jalan utama di Manokwari, Papua Barat, pada Senin (19/8/2019). Mereka memblokade jalan dengan cara membakar ban.
Aksi massa ini membuat arus transportasi di daerah ini lumpuh.
Seperti dikutip dari Antara, aksi ini ditengarai akibat kemarahan masyarakat Papua sebagai buntut dari peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur serta Semarang Jawa Tengah beberapa hari lalu.
Aksi massa ini dilakukan di Jl.Trikora Wosi, Jl Yossudarso dan Jl.Merdeka Manokwari. Aparat TNI dan Polri berjaga-jaga di setiap titik.Â
Advertisement