Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 300 pelaku aksi demo pada Kamis (29/8/2019) yang berasal dari masyarakat pegunungan di Papua merasa ditipu oleh koordinator aksi massa yang berakhir ricuh dan anarkis.
Mereka berkomitmen tidak akan lagi ikut dalam aksi demo dalam bentuk apapun di Papua.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Lektol Cpl Eko Daryanto mengatakan, info tersebut didapatkannya dari para aksi.
Advertisement
"Itu pernyataan mereka (yang merasa ditipu)," kata Eko kepada Liputan6.com, Senin (2/9/2019).
Dia menuturkan, info tersebut didalami oleh pihak kepolisian. Adapun itu akan ditanyakan kepada 28 orang yang ditahan.
"Info tersebut sedang didalami oleh polisi dari pengembangan 28 orang yang ditahan," ujarnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Merasa Ditipu
Menurut Eko, 300 orang yang merupakan bagian dari massa pendemo sepakat untuk tidak mau lagi ikut-ikutan aksi demo massa dalam bentuk apapun.
Kelompok massa pendemo ini merasa telah ditipu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan isu rasisme di Papua.
"Selama tiga hari mereka bersembunyi di wilayah sekitar Kelurahan Numbay Distrik Jayapura Selatan, mereka tidak berani kembali ke daerah Abepura dan Waena dengan alasan takut mendapat aksi balasan dari masyarakat yang telah menjadi korban aksi penjarahan, pembakaran, pelemparan maupun pengrusakan oleh mereka pada waktu melakukan aksi demo yang berujung rusuh dan anarkis sehingga menimbulkan kerusakan dan kerugian material di sepanjang jalan Waena - Jayapura," kata Eko.
Advertisement