Liputan6.com, Jakarta Mantan Presiden Timor Leste, Xanana Gusmao berziarah ke makam Presiden RI ke-3 BJ Habibie di Taman Makanan Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (15/8).
Berdasarkan pantuan, Xanana hadir sekitar pukul 10.00 WIB. Dia pun sempat menabur bunga dan mendoakan almarhum.
Baca Juga
Kepada awak media, Dia mengungkapkan sempat membawa sebuah surat yang ditandatangani oleh Perdana Menteri Timor Leste untuk menyampaikan rasa belasungkawa. Selain itu, kehadirannya ke makam, bukan hanya atas nama pribadi. Tetapi, juga pemerintah dan masyarakatnya.
Advertisement
"Kemarin saya membawa pesan satu surat yang ditandatangani oleh Perdana Menteri Timor Leste untuk menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya. Oleh karena itu saya ke sini ini bukan hanya sebagai pribadi, atas nama pribadi, tetapi mewakili pemerintah dan rakyat Timor Leste," ucap Xanana di lokasi.
Dia pun menuturkan, pihaknya juga ingin segera bergegas ke Indonesia untuk menghadiri pemakaman BJ Habibie. Namun, lantaran banyak kendala, akhirnya baru bisa sekarang.
"Kita bukan di Bandung, kita di Timor Leste itu jauh. Bukan hanya jauh, pesawatnya hanya siang dan waktu kita dengar, saya juga tidak begitu mengerti. Meninggal sore, pagi kita dengar bahwa siang hari sudah akan dikuburkan. Kalau kita ambil pesawat di sana jam 1 sore, jam 1 sore, sampai ke sini sudah jam 7 malam," ungkap Xanana.
Xanana tidak sendiri. Sekitar 70 mahasiswa dari Timor Leste juga ikut mendampingi guna memberikan penghormatan terakhir kepada Habibie.
"Mereka ke sini mengatasnamakan teman-teman mereka yang sekarang di Bali, Bandung, Jogja, Surabaya dan beberapa tempat di Indonesia. Saya tidak bawa, mereka yang ke sini. Mereka tahu saya akan ke sini," kata Xanana.
Surat untuk Almarhum
Presiden pertama Timor Leste, Xanana Gusmao, menyampaikan dua pucuk surat kepada keluarga BJ Habibie ketika melayat ke kediaman mendiang di Patra Kuningan, Jakarta, Sabtu, 14 September 2019 malam.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh putra kedua BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie, yang ikut menerima kunjungan dari kawan lama sang ayah tersebut.
"Dia menyampaikan sepucuk, dua pucuk surat, satu surat pribadi, satu surat dari pemerintah. Entah isinya apa saya belum sempat buka," kata Thareq.
Thareq menyebut bahwa kemungkinan besar surat tersebut berisi tentang ungkapan dukacita atas kepergian Presiden ke-3 Republik Indonesia itu.
Sementara itu, pertemuan Xanana dengan perwakilan keluarga yang berlangsung sekitar 30 menit di dalam rumah mendiang bersifat silaturahmi kekeluargaan.
"Lebih kekeluargaan karena Beliau berdua cukup dekat dan Pak Xanana benar-benar berterima kasih sama Pak Habibie," kata Thareq menambahkan.
Thareq mengaku, pertemuan itu merupakan yang pertama kalinya bagi mereka. Namun, kesan humoris sudah ditampakkan oleh Xanana. Walaupun begitu, ada momen ketika Xanana menunjukkan kedukaannya.
"Beliau menyesal karena tidak sempat terbang untuk bertemu terakhir dengan Bapak. Baru dengar kabar wafat malam hari, besoknya sudah dikuburkan, tidak sempat terbang," ujar Thareq.
Advertisement