Liputan6.com, Jakarta - Ribuan mahasiswa yang berunjuk rasa di dekat Restoran Pulau Dua atau samping Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2019) berakhir dengan tertib. Massa demo berasal dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Pantuan Liputan6.com di lapangan, massa mahasiswa mulai membubarkan diri sejak pukul 17.47 WIB. Mereka menyudahi aksi demo dengan menyalami aparat TNI-Polri yang berjaga di sekitar lokasi sejak pagi.
Memang jarak antara massa yang beraksi dengan aparat keamanan hanya sekira 1 meter. Keduanya hanya dipisahkan road barrier beton tanpa kawat berduri.
Advertisement
Massa mengawali aksi demo dengan membagi-bagikan bunga kepada aparat TNI-Polri yang bersiaga di dekat pembatas beton. Masing-masing mendapatkan satu tangkai.
Kemudian, masing-masing perwakilan dari universitas menyampaikan orasinya. Sang orator berkali-kali mengingatkan kepada mahasiswa untuk tidak terprovokasi perusuh. Dia pun melarang orang-orang yang tidak memakai jaket almamater ikut di dalam barisan.
"Bagi teman-teman yang tidak memakai almamater, keluar," kata salah satu orator.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kehangatan Aparat dan Mahasiswa
Di saat bersamaan, mahasiswa lainnya melakukan aksi treatrikal. Mereka menaruh replika pemakaman yang dilengkapi dengan papan nisan.
Tulisannya "Turut berduka sahabat kami Immawan Randi dan Yusuf Qardawi". Sedangkan nisan di sebelahnya bertuliskan "RIP KPK".
Nama yang tertulis ialah dua mahasiswa yang meninggal saat aksi demo di Kendari, Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu.
Di samping replika pemakaman, terdapat seorang mahasiwa tergeletak beralaskan kertas karton berisi tuntutan mereka. Dia dikelilingi tiga temannya. Satu membacakan doa-doa, sisanya menaburi bunga.
Aksi itu ditutup dengan foto bersama personel TNI-Polri. Aparat pun tak sungkan meladeni satu-persatu mahasiswa. Kehangatan kedua pihak itu semakin terlihat saat sama-sama melambaikan tangan ketika berpisah.
Damainya unjuk rasa kali ini juga berdampak terhadap arus lalu lintas di sekitar Gedung DPR, termasuk jalur tol. Tak ada penutupan maupun penumpukan kendaraan.
Advertisement