Petani Wanita di Kota Tangerang Produksi Sayuran tanpa Pestisida

Hasilnya, banyak tanaman sayur serta buah-buahan yang dihasilkan dari bertani ala perkotaan itu.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 21 Okt 2019, 20:25 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2019, 20:25 WIB
kwt
Hasil panen KWT Anthurium di RW 03, Kelurahan Nambo Jaya, Kota Tangerang, Banten. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Tangerang - Berdayakan ibu-ibu rumah tangga dan memanfaatkan lahan terbatas, Pemerintah Kota Tangerang galakkan Kelompok Wanita Tani (KWT) di sejumlah permukiman padat. Hasilnya, banyak tanaman sayur serta buah-buahan yang dihasilkan dari bertani ala perkotaan itu.

Seperti yang dilakukan KWT Anthurium di RW 03, Kelurahan Nambo Jaya, Kota Tangerang, Banten. Mereka menanam dan memanen sayur-sayuran yang bersih serta alami tanpa campuran pestisida.

"Iya, tanpa pestisida, jadi alami. Kalau istilah sekarang itu namanya organik," ujar Lestari Yuliana, anggota KWT Anthurium.

Keberhasilan dia dan tim KWT-nya, mendorong kelompok wanita tani di lingkungannya untuk menanam tumbuhan lain. Beberapa pekan lalu, KWT Anthurium memanen hasil sayur-mayur dan buah-buahan dan hasilnya dijual di pasar lingkungan setempat.

"Hasil panennya 20 kilogram kubis, 5 kilogram pakcoy, 5 kilogram pagoda dan kailan 4,5 kilogram. Hasil dari penjualan dikelola kembali untuk keperluan kebun," ujar Yuliana.

Panen tersebut turut disaksikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang beserta jajaran. Panen itu merupakan hasil tanam yang dilakukan oleh ibu-ibu warga RW 03 yang tergabung dalam KWT Anthurium.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Partisipasi Warga

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Abdurahman mengatakan, program KWT adalah upaya pemkot untuk mendorong partisipasi warga, khususnya ibu rumah tangga. Kemudian, program yang sejalan dengan Tangerang Berkebun itu pun menjadi bagian dalam pemanfaatan lahan kosong menjadi lebih produktif.

"Panen dirasakan secara bersama. Ini bagian dari mengajak partisipasi warga. Sehingga ada penambahan pendapatan keluarga," papar Abdurahman.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya