Uniknya Dosen IPB Mengajar Pakai Baju Adat di Hari Sumpah Pemuda

Pada momen Hari Sumpah Pemuda ini, IPB mengajak kepada para pemuda untuk berperan bagi masa depan bangsa, membekali diri dengan pengetahuan dan pendidikan.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 28 Okt 2019, 18:42 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2019, 18:42 WIB
Seorang dosen IPB, Arif Satria sedang mengajar dengan mengenakan pakaian adat Bali, Senin (28/10/2019). (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Seorang dosen IPB, Arif Satria sedang mengajar dengan mengenakan pakaian adat Bali, Senin (28/10/2019). (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Sumpah Pemuda, sebuah ikrar yang menunjukkan kapasitas dan kesiapan kaum muda untuk menjunjung segala perbedaan dalam satu kesatuan untuk menghadapi penjajah di Nusantara di masa perjuangan.

Guna melanjutkan semangat yang sama, IPB University menggelar upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Lapangan Rektorat Kampus IPB Dramaga, Bogor, Senin (28/10/2019). Rektor IPB Arif Satria bertindak sebagai inspektur upacara.

Uniknya, seluruh peserta upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda mengenakan pakaian adat dari Sabang sampai Merauke. Pakaian adat ini sebagai salah satu wujud bahwa IPB University menjunjung tinggi kebinekaan, keberagaman dalam satu kesatuan.

Terlebih sebelumnya, salah satu dosen IPB ditangkap polisi karena diduga terlibat terorisme. 

Setelah upacara selesai, Rektor IPB langsung memimpin rapat dengan jajaran pimpinan IPB mengenakan pakaian adat pula. Begitu pun saat mengajar.

"Dan kita harus mengakui bahwa kebhinekaan itu merupakan potensi yang harus selalu kita bangun untuk memperkuat bangsa kita ini," kata Rektor IPB Arif Satria.

Pada momen Hari Sumpah Pemuda ini, ia mengajak kepada para pemuda untuk berperan bagi masa depan bangsa, membekali diri dengan pengetahuan dan pendidikan yang mampu menjawab persoalan-persoalan di masa depan.

"Karena masa depan berbeda dengan hari ini dan masa lalu," ujar Arif.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya