Liputan6.com, Jakarta Formasi pimpinan dan anggota Komisi I DPR RI sudah dibentuk dan disepakati. Ketua Komisi I Meutya Hafid memastikan pihaknya segera melaksanakan tugasnya dengan memanggil para mitra kerja untuk menanyakan program ke depan termasuk Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang dipimpin Prabowo Subianto.
"Kita akan coba panggil untuk mengetahui apa yang akan mereka lakukan. Rencana-rencana apa ke depan yang akan dilakukan oleh kementerian-kementerian yang cukup strategis di bawah Komisi I, termasuk tentu Kemenhan. Kita ingin tahu pola ke depan dan juga apa program-program dari Kemenhan kali ini," kata Meutya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Meutya Hafid pun berbicara sejumlah program Kemenhan yang belum rampung pada periode 2014-2018. Salah satunya soal minimum essential force dan industri pertahanan nasional.
Advertisement
"Di bidang pertahanan kan ada pertama minimum essential force yang belum selesai. Jadi tahap ketiga kita harapkan bisa selesai periode ini hingga 2024, sehingga pertahanan deteren dan dihormati oleh negara lain," ucap Meutya.
Kemudian, yang kedua mengenai industri pertahanan nasional. Hal itu, kata Meutya, menjadi salah satu yang didorong Komisi I supaya lebih berkembang.
"Kita bisa lebih menjadi mandiri dalam hal alutsista dengan mengedepankan industri pertahanan nasional," imbuhnya.
Meutya pun memastikan pihaknya bakal memberikan perlakuan sama terhadap mitra menteri lainnya termasuk Prabowo. Meskipun, pada Pilpres 2019 lalu Ketua Umum Gerindra itu merupakan rival Presiden Joko Widodo.
"Jadi perlakuan akan sama dengan mitra-mitra lainnya. Kritisi juga tetap akan sama, pengawasan kami kepada Kemenhan juga akan tetap sama. Kami harapkan bisa bekerja sama dengan baik dengan Kemenhan, dalam hal ini Menhan kita Pak Prabowo," jelas Meutya.Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS