PKS: Negeri Ini Rugi Kalau Ada Rekonsiliasi tapi Diam-Diaman

Padahal, kata Sohibul, rekonsiliasi bisa memecahkan masalah di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Nov 2019, 20:32 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2019, 20:32 WIB
Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman
Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman (Liputan6.com/Yoppy Renato)

 

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengatakan rekonsiliasi antara partai oposisi dan partai pemerintah bukan hal yang mustahil. Kata dia, rekonsiliasi antara oposisi dan pemerintah lebih baik dari pada berkoalisi tetapi tidak saling bicara.

"Kita akan tunjukkan kepada masyarakat bahwa rekonsiliasi dalam posisi sebagai oposisi bukan sesuatu yang mustahil. Bisa kita lakukan, justru kita menyaksikan ada dalam koalisi ternyata diam-diaman. Jadi seperti silent reconciliation, rekonsiliasi dalam diam," kata Sohibul Di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2019).

Menurutnya negara akan rugi jika rekonsiliasi tidak dilakukan secara dinamis. Padahal, kata Sohibul, rekonsiliasi bisa memecahkan masalah di Indonesia.

"Ya negeri ini rugi kalau ada rekosiliasi dalam diam, rekonsiliasi harus dinamis, konstruktif, agar banyak persoalan di negeri ini bisa terselesaikan," ungkapnya.

Sebelumnya, Sohibul menegaskan partainya akan tetap berada di barisan oposisi pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Keputusan itu sudah diumumkan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PKS di Hotel Bidakara, Kamis (14/11).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Disetujui Majelis Syuro

Sohibul menjelaskan keputusan itu diambil dari hasil keputusan Badan Pekerja Majelis Syura atau DPTP. Kemudian disetujui oleh Majelis Syuro.

"Yaitu Majelis Syuro menerima dan menegaskan apa yang sudah menjadi keputusan yang diambil oleh Badan pekerja Majelis Syuro atau DPTP PKS akan tetap di luar pemerintahan Pak Jokowi," Kata Sohibul.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya