Kapolri: Copot 10-15 Kapolres Tak Ganggu Organisasi

Idham mengaku cara menanggulangi masalah tersebut adalah dengan mencopot pejabat tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Nov 2019, 16:56 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2019, 16:56 WIB
Dilantik Jokowi, Idham Azis Resmi Jadi Kapolri
Komjen Pol Idham Azis memberikan isyarat saat upacara pelantikannya sebagai Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11/2019). Idham Azis dilantik menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian yang diangkat menjadi Mendagri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Idham Azis mengatakan, bukan rahasia pejabat Polri di daerah ada yang bermain proyek dengan pemerintah daerah setempat. Idham mengaku sudah mengingatkan jajarannya terkait masalah tersebut.

"Kepada pada Kasatwil saya, yang main dengan Pemda, main minta proyek ini bukan rahasia umum pak," kata Idham saat memberikan jawaban dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11).

Idham mengaku cara menanggulangi masalah tersebut adalah dengan mencopot pejabat tersebut. Dia mengatakan, sampai 10-15 orang Kapolres dicopot bukan menjadi masalah bagi Polri.

"Saya pernah dinas di luar wilayah, dia harus kita tindak. Obatnya cuma satu kita tindak. Saya kira kita mencopot 10 atau 15 Kapolres itu tidak goyah organisasi," tegasnya.

Adapun jawaban tersebut menanggapi pernyataan anggota komisi III Fraksi PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan. Trimedya mengatakan, ada Kapolda-Kapolres memalak gubernur, wali kota hingga bupati.

"Tolong dicek apakah jalan perintah Kabid Propam itu dan apa yang disampaikan Presiden Jokowi, Kapolda, Kapolres jangan menyusahkan bupati, itu memang fakta yang tak terbantahkan," ujar Trimedya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Terkait di Bawah Ini:


Anggaran Khusus

Kapolri Rapat Kerja Perdana dengan DPR
Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis (kiri) berbincang dengan Wakapolri Komjen Ari Dono saat rapat kerja perdana dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (20/11/2019). Rapat membahas anggaran, pengawasan, dan isu-isu terkini di Indonesia. (Liputan6.com/JohanTallo)

Legislator asal Sumatera Utara itu mengatakan, sampai ada anggaran khusus yang disiapkan gubernur, bupati dan wali kota untuk aparat penegak hukum. Trimedya mengatakan, banyak kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan mengeluhkan hal tersebut.

"Sehingga bagi gubernur dan kepala daerah yang lain, bupati, wali kota ada anggaran APK, aparat penegak hukum, bahkan ada alokasi proyek sekian untuk Kapolda sekian, Kapolres sekian dari total ini. Nah itu bagaimana," jelas Trimedya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya