Jakpro: Revitalisasi Taman Ismail Marzuki Tak Hilangkan Fasilitas Seni

Pembangunan hotel di kawasan TIM, dijamin tidak akan menghambat ruang ekspresi dari para seniman.

oleh Ika Defianti diperbarui 25 Nov 2019, 19:04 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2019, 19:04 WIB
Trotoar Taman Ismail Marzuki - Jalan Diponegoro Mulai Direvitalisasi
Pekerja membongkar trotoar lama di Jalan Cikini Raya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (18/6/2019). Trotoar dari depan TIM hingga Jalan Diponegoro dilebarkan dari ukuran sebelumnya. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Dwi Wahyu Daryoto memastikan, proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat tidak menghilangkan fasilitas seni yang telah ada. Dia menyebut, fasilitas yang ada hanya akan dibuat lebih baru atau modern.

"Konsep besar revitalisasi TIM kita tidak ada satu pun fasilitas seni yang ada saat ini hilang. Yang ada kita moderenisasi, yang tidak ada kita adakan," kata Dwi di kantor Jakpro, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).

Sedangkan untuk rencana pembangunan hotel di kawasan TIM, dia menjamin, tidak akan menghambat ruang ekspresi dari para seniman. 

"Tidak ada dasar untuk merasa ketakutan. Justru selasar itu bisa dipakai, enggak ada itu jadi tembok penghalang berekspresi, itu bisa semua, selasar hotel, mau dibelakang teater Jakarta bisa juga," ucapnya.

Selain itu, dia menyatakan nantinya usai revitalisasi hasil keuntungan akan tetap diserahkan ke pihak TIM. Sebab hal itu guna pengoptimalan TIM.

"Kalau mau dikelola gini loh supaya nanti bener-bener meringankan juga APBD DKI dalam rawat fasilitas modern ini. Jadi itu supaya enggak rancu," papar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Telan Biaya Rp 1,8 Triliun

Anies Baswedan Resmikan Groundbreaking Revitalisasi TIM
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto dan Budayawan Salim Said mengamati maket pembangunan Revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) saat groundbreaking Revitalisasi TIM di Jakarta, Rabu (3/7/2019). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, proyek revitalisasi TIM secara keseluruhan membutuhkan dana sebesar Rp 1,8 triliun. Pembangunan tahap 1 meliputi Masjid Amir Hamzah yang berlokasi di area Plaza Graha Bhakti Budaya, kemudian Gedung Parkir TIM, dan Pos Damkar.

Pararel dengan itu, Gedung Perpustakaan dan Wisma TIM di area bekas kantor DPP Angkatan 66 ARH hingga jajaran kantin juga digarap. Basic Design tahap 1 telah selesai dan sudah melewati proses tender untuk pemilihan kontraktor rancang bangun.

Direktur Utama PT Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto menyatakan, lokasi revitalisasi TIM diproyeksikan dapat melahirkan seniman-seniman besar Indonesia.

"Dengan tetap melestarikan fungsi dasarnya sebagai taman warga kota," kata Dwi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya