Liputan6.com, Jakarta Momen akhir tahun ternyata dimanfaatkan berbagai jaringan internasional narkoba memasukan barang haramnya ke Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta). Setidaknya di tiga minggu akhir tahun ini, ada 6 upaya memasukan berbagai jenis narkoba dengan berbagai cara ke Indonesia.
"Selama tiga minggu saja, atau dari 21 November hingga 8 Desember 2019, ada enam upaya penyelundupan narkotika masuk ke Indonesia," ujar Finari Manan, Kepala Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno Hatta, Senin (23/2019/2019).
Mulai dengan cara dua kasus melalui kargo dan empat lainnya melalui penumpang, atau dengan cara diselundupkan di barang bawaan dan di anggota tubuh. Berbagai kasus di akhir tahun ini, melibatkan setidaknya lima orang WNI, WN Cina dua orang, India dua orang dan Nigeria seorang.
Advertisement
"Untuk enam kasus ini menarik semua. Kalau yang melalui penumpang ada yang melalui diselipin koper, disaset-saset minuman, ada yang di pemberitahuannya odol atau salep untuk kulit, tapi di dalamnya dibungkus aluminium voil," tutur Finari.
Total dari keenam kasus tersebut, terdapat 13 kilogram lebih berbagai jenis narkoba. Seperti methafetamin atau sabu, tembakau gorila, dan ekstasi disita Bea dan Cukai semua.
"Sesuai negaranya, barang-barang haram ini ada yang dari jaringan Asia, seperti India dan Cina. Ada juga dari Eropa, seperti Prancis yang dikirim melalui paket kargo," ungkap Finari.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Obral Akhir Tahun
Menurut Finari, barang-barang terlarang ini tengah diobral besar-besaran dari jaringan internasional. Maksudnya, dijual dengan harga murah menjelang akhir tahun, sehingga banyak diserbu pembeli dari Indonesia.
Dugaan kuat juga, narkoba ini akan dipakai untuk pesta akhir tahun di berbagai tempat di Jakarta. "Makanya mencegah untuk digunakan pada perayaan akhir tahun, petugas gabungan di Bandara Soetta ini, tidak lengah, justru memperketat kembali penjagaan," kata Finari.
Advertisement