Banjir Putus Akses Jalan Utama Teluk Gong

Akses ke wilayah Teluk Gong praktis terhenti sejak bekas sekolah Harapan Zaman. Mobil dan sepeda motor tidak ada yang berani melintas karena jalanan banjir.

oleh Thomas diperbarui 02 Jan 2020, 07:43 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2020, 07:43 WIB
banjir Jakarta
Suasana di Jalan Teluk Gong Jakarta. Jalan terputus oleh banjir. (Liputan6.com/Thomas)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir besar melanda kawasan Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara. Jalan utama di Teluk Gong lumpuh total akibat tingginya genangan air sejak Kamis (2/1/2020) dinihari.

Hanya becak dan perahu karet yang dapat melintas. Kawasan Teluk Gong sebenarnya sudah terkena banjir sejak Rabu (1/1/2020). Namun banjir kemarin tidak separah hari Kamis ini.

"Kemarin sudah banjir tapi di lingkungan perumahan saja. Jalan utama masih bisa dilintasi mobil karena cuma semata kaki. Angkot saja masih bisa melintas. Baru tadi pagi banjir naik sampai ke jalan utama. Jalan raya bisa sepaha. Di gang-gang semakin dalam," kata Tono tukang becak yang sedang menunggu penumpang di depan bekas sekolah Harapan Zaman, Kamis (2/1/2020).

Akses ke wilayah Teluk Gong praktis terhenti sejak bekas sekolah Harapan Zaman. Mobil dan sepeda motor tidak ada yang berani melintas.

Tak adanya kendaraan yang bisa melintas membuat tukang becak mematok harga tinggi. Mereka meminta bayaran minimal Rp 30 ribu. Becak sudah dimodifikasi sehingga tempat duduknya lebih tinggi.

"Banjir di pemukiman warga tinggi sekali pak. Bisa sampai sedada orang dewasa. Ini lihat saja baju saya basah sampai dada. Sampai saat ini belum ada bantuan dari pemerintah," ujar salah satu warga Yudi kepada Liputan6.com.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Berkah Pedagang

Belum adanya bantuan membuat warga Teluk Gong terpaksa keluar rumah menerjang banjir untuk membeli perbekalan. Beberapa minimarket di jalan Terusan Bandengan yang tidak terkena banjir ramai didatangi warga untuk membeli mie instan dan makanan ringan.

Dari pantauan Liputan6.com, sejumlah pedagang makanan siap saji juga laris manis diserbu warga. Mulai dari bubur ayam, nasi ulam hingga jagung rebus.

"Laris nih. Belum jam 7 saja sudah habis. Padahal baru jualan 5.30," terang Budi, pejual jagung rebus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya