Waspada Virus Corona, Pemerintah Pantau Bandara dan Alihkan Promosi Wisata

Langkah preventif yang dilakukan pemerintah mencegah masukya virus Corona, salah satunya dengan menempatkan 135 thermo scanner di 135 pintu masuk negara baik darat, laut maupun udara.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jan 2020, 20:05 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2020, 20:05 WIB
Staf medis memindahkan seorang pasien dari ambulans ke rumah sakit Jinyintan, tempat pasien-pasien terinfeksi virus corona dirawat di Wuhan, provinsi Hubei, China pada Senin 20 Januari 2020.
Staf medis memindahkan seorang pasien dari ambulans ke rumah sakit Jinyintan, tempat pasien-pasien terinfeksi virus corona dirawat di Wuhan, provinsi Hubei, China pada Senin 20 Januari 2020. (Source: AP)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan hingga kini belum ada indikasi menyebarnya virus Corona di Indonesia. Meskipun demikian, virus Corona yang berasal dari Kota Wuhan, China ini diketahui telah menyebar ke sejumlah negara.

"Beberapa negara di kawasan Asia Tenggara telah mengonfirmasi masuknya virus Corona. Namun, sejauh ini belum terdapat indikasi menyebarnya virus tersebut di Indonesia," kata Jokowi dikutip dari akun Instagram pribadinya @jokowi, Senin, 27 Januari 2020.

Sebagai langkah preventif, Jokowi menyebut pemerintah telah memperketat pengawasan di bandara untuk mendeteksi dan memantau penumpang yang datang. Khususnya, dari negara-negara yang diperkirakan telah mengkonfirmasi kehadiran virus baru ini.

"Sebanyak 135 thermo scanner telah diaktifkan di 135 pintu masuk negara baik darat, laut maupun udara," jelas dia.

Berikut langkah pencegahan yang dilakukan pemerintah demi mencegah masuknya virus Corona di Indonesia:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Alihkan Tujuan Promosi Wisata

Menparekraf Alihkan Tujuan Promosi Wisata Indonesia demi Cegah Masuknya Virus Corona
Menparekraf Wishnutama dalam rapat koordinasi terkait virus corona Wuhan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenpar/Dinny Mutiah)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio memutuskan untuk mengalihkan promosi dan pemasaran wisata Indonesia ke daerah-daerah yang tidak terdampak penyebaran virus Corona.

Hal itu merespons travel advice yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri terkait perjalanan WNI ke China.

"Untuk promosi, kami alihkan untuk pasar Wuhan. Masih banyak market besar lainnya yang bisa kita ambil seperti Amerika Serikat, Australia, Eropa, New Zealand, dan lainnya. Tidak hanya China," katanya dalam rapat koordinasi terkait virus corona bersama Menteri Perhubungan dan Menteri Kesehatan, berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa (28/1/2020).

Wishnutama juga menegaskan perlunya langkah antisipatif oleh semua pemangku kepentingan sektor pariwisata di Tanah Air untuk mencegah masuknya virus Corona ke Indonesia.

Dia menyebut saat ini pemerintah menerapkan kewaspadaan terhadap lalu lintas manusia yang masuk dan keluar Indonesia.

Kepada para pemangku kepentingan di bidang pariwisata, termasuk asosiasi serta seluruh kepala Dinas Pariwisata Provinsi dan Kabupaten/Kota, Wishnutama mengimbau untuk turut serta memantau arus kedatangan wisatawan mancanegara di pintu masuk kedatangan negara, baik darat, laut, maupun udara di daerahnya masing-masing.


Pantau Bandara dan Pelabuhan

Thermo scanner di Bandara Sultan Syarif Kasim II untuk mendeteksi penumpang terinfeksi Virus Corona.
Thermo scanner di Bandara Sultan Syarif Kasim II untuk mendeteksi penumpang terinfeksi Virus Corona. (Liputan6.com/M Syukur)

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta juga melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi virus Corona. Di antaranya melakukan pemantauan di bandara dan pelabuhan.

"Tentu itu integrasi ya. Di situ ada KKP dari kantor kesehatan yang memang masuk dalam sistem pemantauan terpadu jadi begitu," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, Jakarta, Senin 27 Januari 2020.

Widyastuti menyebut, kerja sama dengan pihak lain juga dilakukan. Dalam hal tersebut otoritas bandara dan pelabuhan juga kerap dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus yang serupa.

"Pengalaman pertama seperti kasus flu burung, SARS, MERS maupun yang lain, kami bekerja sama sesuai tupoksi masing-masing," ujar dia.

Selain melakukan pemantauan di bandara dan pelabuhan yang menjadi tempat masuk-keluar Indonesia, pemantauan juga dilakukan hingga ke tempat tinggal warga yang diduga terinfeksi virus Corona.

"Seperti halnya kemarin saat SARS atau influenza yang dulu itu, kami sampai turun mendatangi apartemen semua warga atau semua pendatang yang terindikasi terduga," jelasnya.


Larang Penerbangan dari dan ke Wuhan

Penerbangan dari Kota Pusat Wabah Virus Corona Ditutup
Penerbangan dari Wuhan Ditutup: Pelancong berjalan melintasi papan informasi tentang penerbangan dari Wuhan telah dibatalkan di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing pada Kamis (23/1/2020). China menangguhkan semua transportasi dari dan ke kota pusat penyebaran virus corona. (AP/Mark Schiefelbein)

Meski larangan penerbangan ke semua wilayah China belum dilakukan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi baru melarang penerbangan dari dan ke Wuhan untuk mencegah penyebaran virus Corona.

"Memang menutup hanya Wuhan saja. Ke kota-kota lain kita tetap melakukan penerbangan," kata Menhub Budi di Kantornya, Jakarta, Senin, 27 Januari 2020.

Mengingat seluruh operator bandara pun sudah siap melakukan antisipasi.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan juga tidak melarang apabila ada WNA asal China yang melakukan kunjungan ke Indonesia baik itu wisata maupun lainnya.

"Karena ini di negara lain juga welcome. Kita juga harus welcome dan santun," lanjut dia.


Siapkan 100 Rumah Sakit

20160209-Hari-Pers-Jokowi-Agus-Suparto
Presiden Joko Widodo saat berpidato pada Hari Pers Nasional 2016 di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (9/2). (Setpres/Agus Suparto)

Jokowi melalui akun Instagram pribadinya juga menyebut bahwa pemerintah juga mulai bersiaga terhadap penyebaran virus Corona. Salah satunya, dengan menyiapkan 100 rumah sakit untuk menangani pasien yang terindikasi terserang virus Corona.

"Kita telah menyiapkan 100 rumah sakit rujukan dengan fasilitas ruang isolasi untuk pasien dengan gejala penyakit di paru-paru dan saluran pernapasan lain," kata Jokowi seperti dikutip dari akun instagram pribadinya @jokowi, Senin, 27 Januari 2020.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, ruang isolasi tersebut tersebar di berbagai rumah sakit baik di Jakarta maupun di daerah lainnya.

Di Jakarta, Pemrov DKI menyiapkan sejumlah rumah sakit guna menangani pasien yang terjangkit virus Corona. Rumah sakit tersebut tersebar di sejumlah kota administratif di Jakarta.

"Sementara ini, Jakarta ada tiga RS rujukan, ada RS Sulianti Suroso, rumah sakit infeksi, RS Tarakan, dan RSPAD," kata Kepala Dinkes DKI Jakarta, Widyastuti, Selasa (28/1/2020).

Kendati begitu, dia menyebut, akan menambah rumah sakit rujukan yang lokasinya dekat dengan bandara ataupun pelabuhan. Misalnya, kata dia, RSUD Koja dan RSUD Cengkareng.


Kunjungan Turis di Sumbar Dibatalkan

Biro Wisata yang Bawa Turis China China ke Sumbar Mengaku Rugi Ratusan Juta
Turis China menggunakan masker saat tiba di Nusa Penida, Bali. (dok. foto SONNY TUMBELAKA/AFP)

Selain itu, kedatangan sekitar 150 wisatawan asal China tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Minggu, 26 Januari 2020 sempat membuat khawatir masyarakat setempat. Pasalnya, para wisatawan ditakutkan dapat menyebarkan virus Corona yang sedang mewabah tersebut.

Sebelumnya diberitakan wisatawan yang akan mendarat berjumlah 174 orang, tapi saat kedatangan berkurang menjadi 150 orang karena beberapa di antaranya memilih tidak ikut ke Indonesia.

Sejumlah penolakan kedatangan turis China tersebut bahkan terang-terangan diungkapkan warganet di berbagai media sosial.

Dilansir laman Jawa Pos, Senin, 27 Januari 2020, penolakan itu terjadi di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Tanah Datar, Batusangkar. Di Bukittinnggi, para turis China itu akan menikmati kunjugan ke Jam Gadang, Ngarai Sianok, dan sejumlah objek wisata lainnya, Minggu, 26 Januari 2020.

Namun, rencana itu batal karena masyarakat setempat khawatir para turis tersebut terpapar virus Corona dan tertular ke warga setempat. Perlakuan serupa juga dialami turis Tiongkok Kabupaten Tanah Datar.

Pembatalan kunjungan wisatawan asal China ke sejumlah daerah di Sumbar tersebut merupakan bentuk respons dari reaksi sejumlah pihak.


5.390 Pekerja China Dilarang Keluar Morowali

Pencegahan Virus Corona
Deretan kantor dan pabrik Kawasan Industri PT IMIP di Morowali, Sulawesi Tengah. (Liputan6.com/ Heri Susanto)

Sementara itu, di Sulawesi Tengah, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Nakertrans) mengambil langkah tegas dengan mengeluarkan larangan bagi Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China keluar dari Kabupaten Morowali.

Langkah itu dilakukan untuk mempermudah pemeriksaan kesehatan terhadap ribuan pekerja asing di daerah tersebut.

Larangan TKA China keluar Morowali, menurut pihak Disnakertrans Sulteng telah disampaikan ke pihak PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), yang saat ini mempekerjakan warga China.

Isolasi TKA China di kabupaten penghasil nikel itu diberlakukan hingga waktu yang belum ditentukan.

Hal tersebut juga bertujuan untuk mempermudah pihak terkait melakukan pemeriksaan dan identifikasi kesehatan semua pekerja perusahaan itu yang berjumlah 30 ribu orang, baik asing maupun lokal.

Pihak Nakertrans Sulteng juga menyatakan, meski belum ada laporan pekerja PT IMIP yang terjangkit virus Corona, pihaknya tidak mau mengambil risiko mengingat penyebaran virus tersebut sangat cepat.

"Data kami di kawasan PT IMIP itu ada 5.390 pekerja China. Dengan melihat perkembangan virus tersebut (Corona) di banyak negara, kami tidak mau mengambil risiko. Larangan ini untuk kepentingan bersama," kata Kadis Nakertrans Sulteng, Arnold Firdaus Bandu, Senin, 27 Januari 2020.


Petugas Bandara Soetta Wajib Pakai Masker

Petugas di Bandara Soekarno-Hatta mengenakan masker. Langkah itu sebagai upaya menghindari penyebaran Virus Corona.
Petugas di Bandara Soekarno-Hatta mengenakan masker. Langkah itu sebagai upaya menghindari penyebaran Virus Corona. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Sedangkan di Bandara Soekarno Hatta, ratusan petugasnya kompak mengenakan masker yang menutupi mulut dan hidungnya.

Kondisi tersebut akan dijumpai di Terminal 3 Keberangkatan Bandara Internasional Soekarno Hatta. Mulai dari petugas Avsec, customer service, customer service mobile, penjaga loket berbagai maskapai, sampai security nya pun turut mengenakan masker.

"Ini perintah, bagi kami yang bertugas di bandara yang bersentuhan langsung dengan penumpang," ujar salah seorang petugas customer service, Senin 27 Januari 2020.

 

(Winda Nelfira)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya