Liputan6.com, Jakarta - Indonesia sedang menjadi sorotan dunia, lantaran belum ada satu pun warganya yang terjangkit virus Corona. Pasalnya, sudah terdeteksi 111 kasus di enam negara Asia Tenggara, termasuk negara tetangga Singapura dan Malaysia. Bahkan satu orang dilaporkan meninggal dunia di Filipina.Â
Sebelumnya, peneliti dari Harvard University telah melakukan penelitian dan menyatakan bahwa Virus Corona mungkin sudah masuk ke Indonesia, namun belum terdeteksi.Â
Harian Sidney Morning Herald pun sempat membuat publik Tanah Air khawatir karena mengungkapkan bahwa Indonesia belum memiliki alat tes khusus untuk mendeteksi virus Corona baru ini dengan cepat.
Advertisement
Perwakilan World Health Organization (WHO) di Indonesia, Dr Navaratnasamy Paranietharan juga sebelumnya mengatakan, "Kami (WHO) prihatin Indonesia belum melaporkan satu pun kasus yang dikonfirmasi di negara berpenduduk hampir 270 juta orang ini. Tetapi kami telah diyakinkan oleh otoritas terkait bahwa pengujian laboratorium telah bekerja dengan baik," ungkap Navaratnasamy.Â
Menanggapi berbagai pendapat tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto tak hanya berdiam diri. Dia mengatakan bahwa Indonesia sudah sesuai dengan standar protokoler kesehatan dalam mendeteksi Virus Corona.
Bahkan, lanjut Terawan, Indonesia kini sudah mempunyai alat yang sudah teruji.Â
Berikut empat respons Menkes Terawan Agus Putranto mengenai Indonesia yang belum terdeteksi virus Corona, yang dihimpun Liputan6.com:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pemeriksaan Sudah Sesuai Protokoler
Menkes Terawan Agus Putranto menegaskan, hingga kini memang belum ada kasus virus Corona di Indonesia. Perihal ada pihak yang merasa heran soal kenyataan ini, Terawan mengaku tak ambil pusing.
"Mereka boleh heran tapi itu kan kenyataan. Kalau kenyataan itu mau dianggap mengada-ada gimana," kata Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Selasa, 11 Februari 2020.
Dia memastikan pemerintah telah melakukan pemeriksaan sesuai protokoler kesehatan. Bahkan, telah diperiksa 62 suspect virus Corona dari 16 provinsi. Hasilnya, Indonesia dinyatakan bebas dari wabah virus asal Kota Wuhan, China.
Advertisement
Indonesia Punya Alat yang Sudah Teruji
Terawan juga mengatakan bahwa Indonesia telah memiliki alat pendeteksi virus Corona yang sudah teruji sejak Desember 2019. Alat itu, kata dia, sudah dipesan sejak awal virus Corona menyebar.
"Itu kan baru, jadi begitu ada berita di China mulai ada di bulan Desember, kita langsung melakukan konektivitas dengan pihak-pihak yang bisa melakukan penyediaan kita," tuturnya.
"Karena kewaspadaan tinggi sekali. Itulah yang saya namakan kesiapsiagaan kita sudah dimulai warningnya begitu sudah ada muncul gejala akan wabah," sambung Terawan.
Minta Harvard Datang Langsung
Mengetahui penelitian para ahli dari Harvard University, Terawan menilai hal itu terlalu mengada-ada.
"Ya menurut saya kecurigaan itu terlalu mengada-ada,"Â ucap Menkes Terawan.
Dia bahkan menantang para ahli Harvard untuk meninjau langsung alat serta laboratorium pendeteksi Virus Corona langsung di Indonesia.
Terawan turut menegaskan bahwa pemerintah juga tidak pernah menutup-nutupi data tentang penyebaran virus Corona asal Wuhan tersebut.
"Ya Harvard suruh ke sini-lah, saya buka pintunya untuk melihat. Jadi, kita tidak ada yang ditutupi," ujar Terawan.
Advertisement
Peralatan Indonesia dari Amerika Serikat
Menkes Terawan sebelumnya sempat geram ketika Indonesia disebut seharusnya Indonesia sudah terpapar Virus Corona. Namun, hingga saat ini tak ada satupun warga yang terditeksi Virus Corona.
Menurutnya tudingan itu telah menghina Indonesia.
"Itu namanya menghina itu. Wong peralatan kita kemarin di-fix kan dengan Duta Besar AS. Kita menggunakan alat dari AS, dari Amerika," tegas Terawan usai Rapat Pleno Stunting di Kebon Sirih Jakarta, Selasa, 11 Februari 2020.
Terawan juga menegaskan, alat yang dimiliki Indonesia sudah terjamin kualitas dan standarisasinya. Karenanya, dia yakin saat ini pemerintah Indonesia belum mendapati satu pun warganya terpapar.
"Intinya kita kerjakan sesuai standar ya, terstandar International semua sudah dicek silakan sekalian dari mereka dari WHO pun persilahkan juga dari Amerika kita persilahkan juga untuk ikut melihat prosesnya," jelas Terawan.
Â
(Okti Nur Alifia)