Mendikbud: Dana BOS Bisa Digunakan untuk Beli Data Internet Guru dan Siswa

Saat ini Kemendikbud belum melakukan kerja sama dengan aplikasi video konferensi guna melakukan pembelajaran daring.

oleh Yopi Makdori diperbarui 09 Apr 2020, 20:15 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2020, 20:15 WIB
Komisi X DPR Gelar Raker dengan Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi X DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020). Rapat membahas anggaran dan seputar isu terkait Pembayaran SPP lewat layanan Gopay. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah wabah Covid-19 ini, pembelajaran jarak jauh merupakan suatu keharusan demi mencegah penyebaran virus Corona yang lebih luas. Hal ini pula yang menjadi pemikiran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam membuat inovasi pembelajaran jarak jauh.

Salah satu media utama dalam pembelajaran jarak jauh adalah melalui jalur internet atau daring. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahwa dana Bantuan Operasional Sekolah atau BOS bisa digunakan oleh sekolah untuk membeli kuota data internet bagi para guru dan siswanya.

"Dana BOS boleh digunakan, dana BOS kita adaptasi selama masa krisis ini untuk digunakan membeli kuota pada para guru dan juga siswa. Jadi diperbolehkan dana BOS untuk menambah subsidi kuota siswa," kata Mendikbud Nadiem dalam konferensi pers daring, Kamis (9/4/2020).

Mendikbud mengatakan, saat ini pihaknya belum melakukan kerja sama dengan aplikasi video konferensi guna melakukan pembelajaran daring. Namun dengan paltform lain seperti Ruang Guru dan lainnya pihaknya telah menekan kerja sama.

"Karena memang susah membedakan antara akun untuk pembelajaran dan untuk masyarakat secara general. Jadinya itu tahap kedua bagi kita untuk melihat apa aja video conferencing yang digunakan agar kita bisa mendapatkan bit rate terbaik," paparnya.

Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga meluncurkan program pendidikan melalui stasiun televisi TVRI. Nadiem Makarim mengatakan pihaknya melakukan ini demi menjangkau kelompok masyarakat yang tak memiliki akses terhadap internet.

"Namun kami sadar bahwa banyak juga sekolah-sekolah di daerah-daerah, satu tidak punya akses ke internet ataupun, dua masih sulit untuk memahami bagaimana menggunakan platform-platform teknologi. Ataupun ada keterbatasan dana," kata Nadiem.

Dimulai Pekan Depan

Dia mengatakan, pihaknya percaya dalam kondisi seperti ini ada beragam cara untuk melakukan pembelajaran dari rumah. Tidak melulu menggunakan jaringan internet.

"Dan salah satunya melalui media TV," ungkapnya.

Mendikbud mengungkapkan, pihaknya ingin menyediakan fasilitas pembelajaran secara gratis utamanya bagi mereka yang berada di daerah 3 T, yakni tertinggal, terdepan, dan terluar. Di samping juga bagi masyarakat kelas bawah yang tak memiliki akses akan kuota data internet.

Nadiem mengungkapkan, pembelajaran melalui TV itu secara resmi akan dimulai pada Senin, 13 April mendatang. Dimulai dari pukul 08.00 hingga 23.00.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya