Metro Sepekan: Dokter Pasien Corona Wafat hingga Penumpang KRL Boleh Berbuka di Kereta

Berita terkait meninggalnya dokter yang menangani pasien Corona Covid-19 cukup menarik perhatian pembaca minggu ini.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 27 Apr 2020, 07:55 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2020, 07:55 WIB
Melihat Posko COVID-19 Dinas Kesehatan DKI Jakarta
Petugas melewati layar pemantau yang menunjukan penyebaran virus corona (COVID-19) di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (9/3/2020). Dari 3.580 orang yang menghubungi Posko COVID-19 DKI Jakarta, ada 64 kasus kategori Orang Dalam Pantauan dan 56 Pasien Dalam Pengawasan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tenaga medis yang menangani pasien Corona Covid-19 di Indonesia, khususnya Jakarta mulai berguguran.

Berita terkait meninggalnya dokter bernama Michael Robert Marampe di Rumah Sakit Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu, 25 April 2020, cukup menarik minta pembaca minggu ini.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti membenarkan wafatnya sang dokter yang menjadi garda terdepan menangani pasien Corona Covid-19 itu.

"Ya betul," kata Sumy saat dihubungi Liputan6.com, Minggu, 26 April 2020.

Dokter Michael Robert Marampe wafat pada Sabtu, 25 April 2020 sekitar pukul 22.00 WIB. Dia terpapar Corona Covid-19 saat berjuang si garda terdepan menangani pandemi tersebut.

Sementara itu, memasuki bulan Ramadan, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengizinkan para penumpang kereta rel listrik (KRL) untuk makan dan minum di dalam gerbong kereta saat waktu berbuka puasa telah tiba.

"#RekanCommuters, bisa makan dan minum untuk membatalkan puasa, tetapi tetap ya menjaga kebersihan dan memperhatikan kenyamanan para pengguna KRL lainnya. #BestChoiceForUrbanTransport," tulis akun @CommunterLine pada Sabtu, 25 April 2020.

Berikut ulasan berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com selama sepekan lalu:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dokter yang Menangani Corona Meninggal Dunia di RS Polri Kramat Jati

dokter
Jenazah dokter Michael Robert Marampe saat disemayamkan di RS Polri. (Ist)

Seorang dokter yang menangani pasien penderita virus Corona atau Covid-19 meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Hal itu dibenarkan Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti.

"Ya betul," kata Sumy saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (26/4/2020).

Dokter atas nama Michael Robert Marampe itu wafat pada Sabtu, 25 April 2020 sekitar pukul 22.00 WIB. Dia terpapar Covid-19 saat berjuang si garda terdepan menangani pandemi tersebut.

 

 

Berikut berita selengkapnya.....


Kronologi Panangkapan Ravio Patra Versi Polisi: Sempat Melawan Aparat

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono. (Ady Anugrahadi/Liputan6.com)

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono membeberkan kronologi penyelidikan kasus dugaan penyebaran pesan berisi hasutan dan ujaran kebencian yang diduga melibatkan ‎aktivis Ravio Patra Asri (RPA).

Awalnya, Polda Metro Jaya menerima laporan polisi bernomor LP/473/IV/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ pada Rabu 22 April 2020. Kepada penyidik Polda Metro Jaya, saksi mengaku mendapatkan pesan di ponselnya yang berisi ajakan untuk melakukan penjarahan nasional pada 30 April 2020.

"Informasi awal dari pelapor (yang melaporkan) bahwa telah mendapatkan pesan di handphone-nya yang (berisi) mengajak untuk melakukan penjarahan nasional dan ada masuk dalam pembahasan di dalam grup WA saksi," kata Argo di Jakarta, Sabtu 25 April 2020 malam.

Polisi langsung bergerak menyelidiki kasus ini dan kemudian menemukan bahwa nomor ponsel pengirim pesan tersebut adalah milik Ravio Patra. Lalu dilakukan pencarian. Yang bersangkutan ada di Jalan Blora, Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat, sedang menunggu kedatangan temannya.

 

 

Berikut berita selengkapnya.....


Penumpang KRL Diperbolehkan Makan di Dalam Kereta untuk Berbuka Puasa

Penumpang KRL Telantar Akibat Listrik Padam
Penumpang KRL Commuter Line menunggu dalam gerbong saat kereta berhenti beroperasi di kawasan Jatinegara, Jakarta, Minggu (4/8/2019). Listrik padam yang melanda Jakarta dan sekitarnya mengakibatkan penumpang KRL Commuter Line telantar lantaran kereta berhenti beroperasi. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengizin para penumpang kereta rel listrik (KRL) untuk makan dan minum di dalam gerbong kereta saat waktu berbuka puasa telah tiba.

Hal itu sebagaimana disampaikan dalam unggahan akun @CommunterLine, Sabtu (25/4/2020). Kendati diizinkan, penumpang KRL diminta untuk tetap menjaga kebersihan di dalam kereta.

"#RekanCommuters, bisa makan dan minum untuk membatalkan puasa, tetapi tetap ya menjaga kebersihan dan memperhatikan kenyamanan para pengguna KRL lainnya. #BestChoiceForUrbanTransport," tulis akun tersebut.

Pihak KRL juga meminta masyarakat untuk menghindari mengonsumsi makanan maupun minuman yang memiliki bau menyengat hingga mengganggu penumpang lain.

 

 

Berikut berita selengkapnya.....

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya