Liputan6.com, Jakarta - Beredar informasi di media sosial soal adanya masyarakat yang tetap nekat melakukan mudik dengan cara bersembunyi di dalam bagasi bus. Mereka rela merogoh kocek hingga Rp 450 ribu agar dapat mudik ke kampung halaman. Padahal, pemerintah melarang masyarakat untuk mudik tahun ini.
Terkait kabar tersebut, Direkrtur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, informasi itu tidak benar atau hoaks. Karena, semua jenis kendaraan angkutan penumpang mudik tak diizinkan melintasi perbatasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
"Jadi mau di bagasi kek, mau di mesin kek, enggak bakal bisa. Kan semua bus udah enggak boleh lewat," kata Sambodo saat dihubungi, Senin (27/4/2020).
Advertisement
Ia menegaskan, informasi yang beredar tersebut adalah hoaks. Terlebih, hanya mobil atau angkutan yang membawa logistik dan BBM saja yang boleh melintasi perbatasan Jabodetabek.
Selain dari mobil angkutan tersebut, nantinya akan diminta oleh petugas yang menjaga diperbatasan untuk segera memutar balik kendaraannya.
"Jadi udah pasti itu hoaks," tegasnya.
Diketahui, pemerintah telah melakukan pelarangan mudik lebaran 2020 sejak 24 April 2020. Pelarangan mudik tersebut untuk memutus dan mencegah penyebaran virus Covid-19 atau corona yang masih melanda Indonesia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
18 Check Point
Oleh karena itu, Polda Metro Jaya dengan stakeholder terkait membangun pos pengamanan sebanyak 18 titik di sejumlah perbatasan Jabodetabek. Ada dua titik yang menjadi pos besar yakni di Tol Cikarang dan Tol Bitung.
Sedangkan, untuk 16 pos pantau lainnya berada di jalur arteri seperti di Lippo Karawaci, Batu Ceper, Ciledug, Kebon Nanas, Jatiuwung, Puspitek, Curug, Jalan Raya Bogor-Cibinong, Citayam, Sumber Arta, Bantargebang, Cakung, Cibarusah, Kedung Waringin, Bojong Mangu dan Pebayuran.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com -
Advertisement