Top 3 News: Koboi Jalanan yang Rusak Mobil Jenderal Polisi Ternyata PNS

Top 3 news hari ini, aksi koboi jalanan yang dilakukan Bagas terjadi di ruas Tol Cikampek KM 29, Jumat, 24 April 202.

oleh Maria FloraAdy AnugrahadiYopi Makdori diperbarui 29 Apr 2020, 08:26 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2020, 08:15 WIB
Dilarang Melintas Garis Polisi
Ilustrasi Foto Garis Polisi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Top 3 news hari ini, identitas koboi jalanan yang merusak mobil polisi berpangkat jenderal terungkap. Dia merupakan PNS di Kementerian Ketenagakerjaan, bernama Bagas.

Bagas, melakukan aksi koboinya di ruas Tol Cikampek KM 29, Jumat, 24 April 2020. Lantaran tak terima saat mobil yang dikemudikan Brigjen Erwin Chahara Rusmana menyalipnya, terjadilah kejar-kejaran di ruas Tol Cikampek.

Saat keduanya menepi di pinggir jalan tol, pelaku Bagas mengeluarkan pisau dan merusak mobil yang dikendarai jendaral polisi tersebut.

Selain aksi koboi jalanan di Tol Cikampek, berita pasangan suami istri yang tewas di kediamannya di kawasan Bekasi juga tak kalah menuai sorotan. 

Jasad keduanya pertama kali ditemukan oleh warga, Senin, 27 April 2020. Sebelumnya dikatakan tak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh pasutri tersebut.

Namun, belakangan berdasarkan hasil pemeriksaan dokter RSUD Kota Bekasi, tewasnya sang istri karena dibekap suami, sedangkan suami tewas akibat terkena serangan jantung usai menganiaya istrinya.

Sementara itu, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengungkapkan, kasus meninggal dunia di Indonesia akibat positif Corona paling banyak terjadi pada rentang usia 30-59 tahun.

Sedangkan kasus pada pasien muda, mulai bayi hingga remaja cenderung lebih sedikit.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Senin, 27 April 2020:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Bagas, PNS Koboi Jalanan yang Rusak Mobil Jenderal Polisi di Jalan Tol

Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Sosok koboi jalanan yang merusak mobil jenderal polisi akhirnya terungkap. Dia berinisial B, seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di Kementerian Ketenagaankerjaan.

"Pelakunya sudah diamankan oleh jajaran Polda. Nama pelakunya Bagas," kata Brigjen Pol Erwin Chahara Rusmana dalam keterangan tertulis, Selasa (28/4/2020).

Dalam kasus ini, Brigjen Erwin Chahara Rusmana adalah korbannya. Dia mengatakan, latar belakang pelaku terungkap saat di Polda Metro Jaya.

"Saya tidak kenal dengan pelaku. Saya baru tahu setelah di Polda. Pelaku ternyata PNS di Kementerian Ketenagaankerjaan. Sekarang jabatannya auditor utama. Dia juga anak mantan inspektorat Kementerian tenaga kerja," papar dia.

 

Selengkapnya...

2. Ini Penyebab Pasutri Tewas di Rumahnya Bekasi

bekasi
Kediaman pasutri di Bekasi yang ditemukan tewas, Senin (27/4/2020). (Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Kekerasan dalam rumah tangga di tengah wabah virus Corona atau Covid-19 terjadi di Bekasi Kota. Pasangan suami istri atau pasutri tewas dalam insiden tersebut

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan jasad keduanya pertama kali ditemukan oleh tetangga, pada Senin, 27 April 2020.

Penyebab kematian keduanya diduga istri tewas dibekap suami, sedangkan suami tewas akibat terkena serangan jantung usai menganiaya istrinya.

"Keduanya ribut besar, kemudian suami membekap istri dengan bantal yang mengakibatkan tewas. Selanjutnya suami meninggal karena gagal jantung. Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan dokter RSUD yang dikuatkan dengan rekam medis serta obat atas nama suaminya," jelas Yusri.

 

Selengkapnya...

3. Jubir Yurianto: Kasus Meninggal Akibat Covid-19 Paling Banyak Usia 30-59 Tahun

Achmad Yurianto
Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto saat konferensi pers Corona di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (27/4/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyebutkan kasus meninggal dunia akibat virus Corona tipe baru di Indonesia paling banyak berada pada rentang usia 30-59 tahun, yaitu sebanyak 351 orang dari total kematian sebanyak 773 jiwa.

Ia mengatakan jumlah kasus kematian terbanyak kedua pada rentang usia 60-79 tahun yaitu 302 orang.

Sementara kasus meninggal dunia pada pasien COVID-19 yang terinfeksi di usia muda yaitu mulai bayi hingga remaja cenderung lebih sedikit.

"Kasus meninggal sebanyak 773 kalau kita perhatikan pada distribusi umurnya pada rentang usia 0-4 tahun sebanyak dua orang, rentang usia 5-14 tahun tiga orang, rentang usia 15-29 tahun 19 orang," kata dia dalam konferensi pers daring, Selasa (28/4/2020).

 

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya