7 Cara Agar UMKM Tetap Produktif di Tengah Pandemi

Untuk memperpanjang ‘usia’ usaha, pelaku usaha harus memainkan strategi bisnisnya dengan tujuh cara.

oleh stella maris pada 11 Mei 2020, 15:48 WIB
Diperbarui 11 Mei 2020, 15:57 WIB
UMKM Surabaya
UMKM milik Andy Hwantono, warga Dukuh Setro 7A nomer 21 Surabaya, yang biasanya membuat tas kini banting setir membuat membuat baju hazmat atau Alat Perlindungan Diri (APD). (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 faktanya memang mempengaruhi sektor perekonomian, tak terkecuali usaha mikro kecil menengah (UMKM). Di balik menurunnya pendapatan UMKM selama hampir dua bulan terakhir, namun para pelaku usaha tetap harus bertahan. 

Untuk memperpanjang ‘usia’ usaha, pelaku usaha harus memainkan strategi bisnisnya. Berikut 7 cara atau kunci sukses UMKM bertahan di tengah pandemi Covid-19: 

1. Lakukan Analisis SWOT

Analisis strength, weakness, opportunist, and threat (SWOT) penting dilakukan di masa sulit ini. Dengan analisis SWOT, para pelaku UMKM bisa menginventarisir mana yang jadi kekurangan atau kelemahan usaha, dan hal apa yang justru jadi kekuatan dan sumber peluang.

2. Inovasi Promosi

Inovasi nyatanya penting dilakukan dalam berbisnis. Inovasi pun tak hanya sebatas produk, tapi yang berkaitan dengan promosi dan pemasaran. Nah disinilah peran besar teknologi bagi UMKM. Dengan memanfaatkan teknologi digital, produk UMKM bisa dipasarkan tak hanya lewat offline saja, tapi juga melalui sosial media, seperti Facebook, Instagram, bahkan Youtube.

3. Gabung Komunitas

Banyak yang menyebut bahwa UMKM memiliki tingkat ketahanan tinggi ketika menghadapi krisis, dibandingkan usaha besar. Ya para pelaku UMKM berhasil karena mereka bergabung dengan komunitas wirausahawan. Adanya komunitas wirausahawan, para UMKM tak hanya sebatas untuk meningkatkan pengetahuan, tapi agar dapat saling menguatkan, membantu dalam memenuhi bahan produksi, termasuk mempromosikan usaha. 

4. Jurnal Online

Memilih untuk beradaptasi dan bertransformasi dari operasional bisnis offline ke online adalah pilihan yang tepat. Dengan membuat jurnal online, semua penagihan dan pembayaran dapat dilakukan dengan mudah, tanpa harus bertatap muka. Dokumen penagihan atau pembayaran dari pelanggan, bisa dicek langsung lewat banyak jaringan, seperti email atau WhatsApp. Dengan menggunakan jurnal online, maka cashflow pun tetap terjaga.

5. Perencanaan Anggaran

Para pelaku UMKM yang berhasil berdiri di tengah pandemi ini karena mereka mengatur atau merencanakan anggaran dengan matang. Mereka berusaha agar pengeluaran usaha tak lebih besar dibandingkan pemasukan. Kunci keberhasilan menjalankan strategi di poin ini adalah menyusun anggaran dan biaya kebutuhan usaha dengan tepat guna serta memangkas biaya yang kurang penting. 

6. Monitor Usaha

Kecanggihan teknologi semakin membawa perubahan besar pada dunia UMKM yang mampu beradaptasi. Di kondisi seperti sekarang ini, memonitor usaha dilakukan para pelaku UMKM dengan bermodal internet dan smartphone. Mereka tak perlu repot ke toko atau tempat usaha untuk memonitor pelayanan pelanggan dan mengecek arus transaksi usaha. Itu karena semua dapat dilakukan online. 

7. Cek Persediaan Barang

Melakukan cek persediaan barang secara berkala dengan menggunakan jurnal online menjadi solusi UMKM di tengah pandemi. Dengan memanfaatkan jurnal online, para pelaku usaha dapat dengan mudah mengecek ketersediaan barang, tanpa harus membuang banyak waktu untuk dihitung secara manual. 

Nah dari ketujuh poin tersebut, diketahui bahwa teknologi informasi, inovasi, dan kreativitas merupakan benang merah dalam meningkatkan perekonomian para UMKM di Indonesia, di tengah masa pandemi ini. 

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya